Mohon tunggu...
Maria Kristofora
Maria Kristofora Mohon Tunggu... Konsultan - Midwife, Lactation Consultant, and Movie Lovers

Mencoba menulis artikel kesehatan yang bermanfaat dan review film. 😊

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dukungan Paksui dalam Pemberian ASI Eksklusif Jadi Tantangan Keluarga Kelas Menengah Indonesia

11 September 2024   11:35 Diperbarui: 11 September 2024   11:40 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga bahagia dengan pemberian ASI Eksklusif. Sumber : kompas.com

Di tengah kesibukan dan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga kelas menengah di Indonesia, peran Paksui atau Bapak Menyusui sebagai support-system dalam pemberian ASI eksklusif kepada bayi sangatlah penting. 

Paksui mengacu pada istilah suami atau ayah yang mendukung istrinya dalam proses menyusui. Dukungan ini tidak hanya penting untuk kesehatan ibu dan bayi, tetapi juga berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.

Menilik himpitan ekonomi kelas menengah di Indonesia yang semakin keras, diharapkan semangat Paksui dalam menjalankan perannya selaku kepala keluarga sekaligus support-system sang istri dalam menyusui si buah hati tetap terjaga. Berikut bentuk dukungan yang bisa diberikan oleh Paksui :

1. Dukungan Emosional dan Mental

Salah satu peran utama Paksui adalah memberikan dukungan emosional dan mental kepada ibu. Memberikan ASI eksklusif adalah tantangan besar, terutama bagi ibu yang harus kembali bekerja atau mengurus berbagai kebutuhan rumah tangga. 

Paksui yang aktif terlibat dalam proses ini bisa menjadi sumber semangat dan motivasi yang sangat dibutuhkan. Dukungan ini membantu ibu merasa dihargai dan didukung, mengurangi stres, dan meningkatkan kepercayaan diri dalam perannya sebagai ibu menyusui.

Dewasa ini, masalah eksternal kerap lebih mengemuka, dibandingkan permasalahan internal keluarga kecil seperti baby blues syndrom. Gangguan dari luar, seperti pendapat maupun kritikan keluarga lain ataupun kolega, harus bisa "didinginkan" oleh Paksui agar dapat menyejukkan hari-hari ibu dalam memberikan ASI ekslisif.

2. Berbagi Tanggung Jawab Rumah Tangga

Dalam konteks ekonomi kelas menengah, banyak keluarga harus berjuang dengan keseimbangan antara pekerjaan dan rumah tangga. Paksui yang membagi tanggung jawab rumah tangga dapat mengurangi beban ibu. 

Misalnya, membantu dalam tugas-tugas seperti menyiapkan makanan, membersihkan rumah, atau merawat anak-anak lainnya dapat memberikan waktu tambahan bagi ibu untuk menyusui atau beristirahat. 

Jika berhalangan, Paksui juga bisa mengakomodir keluarga yang tulus membantu keluarga kecilnya, meski kini jarang terjadi, atau pihak lain yang mau membantu dengan imbal jasa berupa gaji harian. Meskipun tetap dicatat, apabila Paksui membantu secara langsung akan menjadi mood-booster yang lebih bagi sang istri.

3. Menyediakan Fasilitas Menyusui dan Terlibat di Dalamnya

Paksui juga berperan dalam memastikan bahwa ibu memiliki akses ke fasilitas dan sumber daya yang mendukung pemberian ASI. Ini bisa termasuk memastikan bahwa ibu memiliki waktu untuk beristirahat, membeli alat bantu menyusui yang diperlukan, atau mengatur jadwal kerja agar lebih fleksibel. 

Menjadi teman sharing untuk menentukan pompa ASI yang akan digunakan, atau pemilihan wadah ASI, sekalipun terkesan kurang penting bagi Paksui, bisa menyenangkan hati istri dalam periode menyusui.

Dalam beberapa kasus, Paksui mungkin juga terlibat dalam pengaturan ruang menyusui di rumah atau tempat kerja yang nyaman dan mendukung. Dengan cara ini, Paksui terlibat langsung dalam membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menyusui.

4. Mengedukasi dan Mempromosikan ASI Eksklusif

Paksui yang terlibat, akan memahami manfaat ASI eksklusif dan pentingnya peran mereka dalam proses ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan di kalangan keluarga dan teman-teman. 

Dengan mengedukasi diri sendiri tentang manfaat ASI, Paksui tidak hanya mendukung istri, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Mereka dapat membantu mengatasi stigma atau kesalahpahaman tentang menyusui dan mempromosikan pola pikir yang lebih mendukung pemberian ASI eksklusif.

Melakukan tindakan ini, istri akan menjadi lebih bersemangat untuk menjalani pemberian ASI ekslisif bagi sang buah hati.

5. Menangani Konflik dan Tantangan Keluarga

Inilah masalah laten yang dihadapi keluarga pro-ASI akhir-akhir ini. Pemberian ASI eksklusif kerap mendapat cibiran dari pihak-pihak, yang sangat disayangkan seringkali merupakan keluarga dekat.

Menganggap "miskin" bila tidak memberikan susu formula, mencibir istri yang jadi tidak fokus bekerja karena peran Busui-nya, maupun perbandingan tak perlu dengan pihak lain harus bisa ditangkis secara apik oleh Paksui, sebelum sampai ke telinga istri.

Dalam banyak kasus, konflik atau tantangan keluarga ini dapat mengganggu proses pemberian ASI. Paksui yang terlibat aktif dapat membantu menangani masalah ini dengan lebih efektif. Mereka dapat membantu menyelesaikan perbedaan pendapat tentang pola asuh, menghadapi tantangan finansial, atau mengatasi masalah kesehatan yang mungkin timbul sebagai akibat pihak eksternal. 

Dengan mengatasi tantangan ini secara bersama-sama, Paksui dan ibu dapat memastikan bahwa proses pemberian ASI berjalan lancar.

Jadi, peran Paksui atau Bapak Menyusui sangatlah krusial dalam mendukung pemberian ASI eksklusif, terutama dalam konteks ekonomi kelas menengah di Indonesia. Melalui komitmen dan keterlibatan aktif Paksui, pemberian ASI eksklusif dapat lebih mudah terlaksana, memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan ibu dan bayi serta kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun