Mohon tunggu...
Maria Kristofora
Maria Kristofora Mohon Tunggu... Konsultan - Midwife, Lactation Consultant, and Movie Lovers

Mencoba menulis artikel kesehatan yang bermanfaat dan review film. 😊

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dukungan Paksui dalam Pemberian ASI Eksklusif Jadi Tantangan Keluarga Kelas Menengah Indonesia

11 September 2024   11:35 Diperbarui: 11 September 2024   11:40 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga bahagia dengan pemberian ASI Eksklusif. Sumber : kompas.com

Menjadi teman sharing untuk menentukan pompa ASI yang akan digunakan, atau pemilihan wadah ASI, sekalipun terkesan kurang penting bagi Paksui, bisa menyenangkan hati istri dalam periode menyusui.

Dalam beberapa kasus, Paksui mungkin juga terlibat dalam pengaturan ruang menyusui di rumah atau tempat kerja yang nyaman dan mendukung. Dengan cara ini, Paksui terlibat langsung dalam membantu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menyusui.

4. Mengedukasi dan Mempromosikan ASI Eksklusif

Paksui yang terlibat, akan memahami manfaat ASI eksklusif dan pentingnya peran mereka dalam proses ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan di kalangan keluarga dan teman-teman. 

Dengan mengedukasi diri sendiri tentang manfaat ASI, Paksui tidak hanya mendukung istri, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Mereka dapat membantu mengatasi stigma atau kesalahpahaman tentang menyusui dan mempromosikan pola pikir yang lebih mendukung pemberian ASI eksklusif.

Melakukan tindakan ini, istri akan menjadi lebih bersemangat untuk menjalani pemberian ASI ekslisif bagi sang buah hati.

5. Menangani Konflik dan Tantangan Keluarga

Inilah masalah laten yang dihadapi keluarga pro-ASI akhir-akhir ini. Pemberian ASI eksklusif kerap mendapat cibiran dari pihak-pihak, yang sangat disayangkan seringkali merupakan keluarga dekat.

Menganggap "miskin" bila tidak memberikan susu formula, mencibir istri yang jadi tidak fokus bekerja karena peran Busui-nya, maupun perbandingan tak perlu dengan pihak lain harus bisa ditangkis secara apik oleh Paksui, sebelum sampai ke telinga istri.

Dalam banyak kasus, konflik atau tantangan keluarga ini dapat mengganggu proses pemberian ASI. Paksui yang terlibat aktif dapat membantu menangani masalah ini dengan lebih efektif. Mereka dapat membantu menyelesaikan perbedaan pendapat tentang pola asuh, menghadapi tantangan finansial, atau mengatasi masalah kesehatan yang mungkin timbul sebagai akibat pihak eksternal. 

Dengan mengatasi tantangan ini secara bersama-sama, Paksui dan ibu dapat memastikan bahwa proses pemberian ASI berjalan lancar.

Jadi, peran Paksui atau Bapak Menyusui sangatlah krusial dalam mendukung pemberian ASI eksklusif, terutama dalam konteks ekonomi kelas menengah di Indonesia. Melalui komitmen dan keterlibatan aktif Paksui, pemberian ASI eksklusif dapat lebih mudah terlaksana, memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan ibu dan bayi serta kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun