Kepada pemenang tersebut, diberikan waktu hingga sebelum matahari tenggelam (sore hari) untuk mempertahankan nyawanya. Sebab, semua peserta lain punya kesempatan merebut hadiah terebut jika berhasil membunuhnya, dengan syarat tanpa menggunakan pistol.
Ajang ini merupakan sebuah kesempatan bagi masyarakat Los Angeles, yang pada tahun 2030 ini digambarkan hidup dalam sebuah krisis finansial.Â
Singkat cerita, usai audisi atau casting "gagalnya", Katie mendapati bahwa voucher lotrenya menyala dan ia terpilih sebagai pemenang. Mempertahankan nyawanya hingga sunset, ia mendapatkan bantuan dari pihak swasta dengan memungut komisi. Yakni Noel Cassidy, dan perusahaan pemberi perlindungan LPA, milik Louis Lewis.
Review Film Jackpot!
Menonton film ini lewat layar tab, ternyata cukup memberikan kesenangan sendiri karena warna dan adegan aksinya yang tidak terlalu berlebihan.
Ada ketakutan John Cena akan mempraktekkan adegan pembunuhan nyeleneh seperti saat ia memainkan peran Peacemaker di film DC, namun ternyata ia lebih menjadi Jackie Chan yang pantang membunuh orang.
Potongan rambut John Cena yang sedikit panjang dari biasanya, membuat karakter bodyguard freelance Noel Cassidy terlihat cupu dan jadi pantas untuk menyeletukkan jokes-jokes garing yang ditimpali oleh cerewetnya Awkwafina.
Ada sebuah satu momen drama, ketika Katie memilih untuk putar balik menyelamatkan nyawa Noel yang disandera oleh Louis. Momen inilah yang menjadi pengikat dari keseluruhan jalannya cerita yang terkesan sedikit dipaksakan.
Mengapa demikian? Karena beberapa pihak termasuk Louis harusnya bisa membunuh Katie dengan cepat untuk mendapatkan hadiah 3.6 miliar USD, namun malah didramatisir untuk kepentingan cerita, hingga detik-detik tenggelamnya matahari.
Awkwafina tentu merupakan sosok paling menonjol di film ini, karena selain perangai cerewet yang sudah menjadi trademark-nya, di film Jackpot! ini ia banyak menjalani adegan action untuk mempertahankan diri.
Film keduanya bersama Simu Liu ternyata harus membuatnya berseberangan dengan sang aktor. Tidak buruk sebenarnya akting Simu Liu secara keseluruhan, hanya pecinta action pasti menyayangkan bagaimana dia kurang memaksimalkan martial art nya kala bertarung dengan Noel maupun Katie.
Mungkin saja, Paul Feig selaku produser tidak mau menambah bobot action dalam genre ini, yang memang ingin disajikan sebagai komedi-aksi menghibur.