Dengan penjelasan yang jelas, busui dapat menciptakan pemahaman dan dukungan dari tim kerja. Lingkungan yang mendukung dan memahami situasi sebagai ibu menyusui akan membuat proses ini menjadi lebih lancar dan menyenangkan.
Bila harus meninggalkan ruangan untuk pumping, rekan kerja dan atasan jadi paham dengan kebutuhan tersebut. Selain itu, jadwal untuk meeting penting bisa disesuaikan dengan waktu menyusui.
5. Simpan ASI dengan Benar
Penting untuk memahami cara menyimpan ASI dengan aman agar tetap segar dan bergizi untuk bayi. Gunakan wadah penyimpanan yang bersih, kedap udara, dan sesuai dengan standar kesehatan. Busui bisa menggunakan botol kaca yang bebas BPA atau kantong ASI yang di jual bebas.
Simpan ASI dalam kulkas atau freezer kantor jika tersedia. Jika dikantor tidak tersedia kulkas, busui bisa menggunakan cooler bag yang diisi ice-gel beku.
Labeli wadah penyimpanan dengan tanggal untuk memastikan bahwa ASI yang disimpan tidak melewati batas waktu yang disarankan. Dengan cara ini, Busui dapat memastikan bahwa ASI yang diberikan kepada bayi selalu dalam kondisi terbaik.
Dengan mengikuti tips-tips ini, busui dapat mengelola pekerjaan kantoran sambil tetap memberikan ASI yang terbaik untuk bayi. Perencanaan yang baik, fasilitas yang memadai, dan komunikasi yang terbuka adalah kunci untuk memastikan bahwa busui bisa menjalani peran ganda sebagai ibu dan profesional dengan sukses.
Maria Kristofora, AMd.Keb (Konselor ASI Menyusui)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H