Sebagai contoh, jadwal yang bisa ditiru busui untuk pumping dalam sehari, yaitu jam 6 pagi (menyusui/pumping), jam 8 (pumping), jam 10 (pumping), jam 12 (pumping), jam 2 siang (pumping), jam 4 sore (pumping), jam 6 sore (menyusui/pumping), selanjutnya hingga pagi hari berikutnya bisa menyesuaikan dengan bayi.Â
Rutinitas ini harus bisa dijalankan secara konsisten agar produksi ASI tetap lancar sekalipun sedang sibuk bekerja.
2. Gunakan Pompa ASI yang Portabel
Investasi dalam pompa ASI yang portabel sangat penting. Pompa ASI portable yang tanpa memerlukan colokan listrik ini, dirancang untuk kemudahan penggunaan dan dapat dibawa dengan praktis ke kantor. Pompa ASI yang lebih kecil dan mudah dibawa merupakan pilihan terbaik bagi para busui.Â
Bahkan saat ini, pompa ASI portable sudah memiliki jenis handsfree-pump, yang memungkinkan busui untuk memompa dengan cepat dan efisien, tanpa harus meninggalkan aktivitas lainnya. Hanya diperlukan apron untuk menutupi, sedangkan busui masih bisa beraktivitas secara back office (mengetik dsb).
Kini banyak perusahaan yang bersaing untuk menyediakan pompa ASI jenis portable ini. Penting untuk diketahui, bukan mahalnya merk ini yang diperlukan oleh busui, melainkan kecocokan antara ukuran corong pompa dengan payudara ibu. Kenyamanan dan fitur juga menjadi pertimbangan selanjutnya.
Bagi yang terkendala ekonomi, pilihan untuk membeli bekas ataupun pinjam pihak lain juga merupakan pilihan yang efisien. Tentu, dengan diperhatikan kesterilan pompa ASI sebelum digunakan.
3. Sediakan Tempat yang Nyaman dan Pribadi
Memiliki tempat yang nyaman dan pribadi untuk memompa ASI adalah hal yang sangat penting. Akan lebih baik jika kantor menyediakan ruang khusus yang dapat digunakan untuk memompa. Ruang ini sebaiknya dilengkapi dengan meja, kursi yang nyaman, dan soket listrik jika diperlukan.Â
Bila kantor belum memiliki ruangan ini, busui bisa menjadi pionir untuk mengajukan usulan. Siapa tahu di kemudian hari, usulan ini berguna bagi busui lainnya.
Jika belum ada fasilitas tersebut, busui harus bisa mengakali dengan memilih tempat privasi untuk melakukan aktivitas memompa. Apron mutlak diperlukan pada proses ini, jadi sebaiknya busui mempunyai ketersediaan lebih dari satu.
4. Komunikasi Terbuka dengan Tim Kerja
Komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan atasan sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung. Jangan ragu untuk membicarakan jadwal busui untuk memompa ASI.Â