Mohon tunggu...
Mohammad Irfan Ramly
Mohammad Irfan Ramly Mohon Tunggu... -

yang menyapa dari timur indonesia dengan keyakinan sederhana untuk terus melakukan hal - hal baik yang menyenangkan. selalu bergerak. mena !!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selalu, Senantiasa

8 Mei 2011   18:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:56 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Derita adalah merindu bau tubuhmu
Yang mampu aku pandangi lekat lekat bila kita berada dekat
Rindu adalah menderita ketika tak mampu melihat kedalam matamu
Yang selalu akan seperti berbicara dalam ribuan bahasa meski bibirmu terkunci rapat

Bulan merah jambu
Semesta berpasrah mendapati binatang - binatang malam saling bercumbu
Sedang kita masih seperti kemarin hampir mati kaku
Layu tanpa pernah lagi ada merayu

Hari - hari panjang berjarak
Jarak - jarak jauh terbentang
jauh - jauh waktu berdetak
Sepi adalah irama yang mengalun tak henti - henti sejak tangan kita tak mampu bergandeng

Aku bersama rindu
Yang berkeping - keping lalu kembali aku telan
Demi tiba suatu masa dimana tak adalagi ragu dan kita hanya akan menjadi lugu
Ketika bersamamu menjadi halal lalu tak ada lagi halangan

Aku berada ditempatku. Menunggu. Selalu.
—-Senantiasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun