Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

a freelance tv creative

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apakah Masih Ada Peluang Kerja bagi Tamatan SMK Broadcast?

28 Maret 2019   22:10 Diperbarui: 28 Maret 2019   23:05 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai generasi yang optimis kepada kemajuan bangsa dengan cara bekerja sama dan bersatu padu untuk memecahkan masalah ini seyogyanya pemerintah dalam hal ini Kementerian Informatika bisa mengeluarkan kebijakan yang menyegarkan yaitu suatu breakthrough (terobosan) dengan mengajak setiap stasiun televisi swasta yang tayangannya secara umum hampir setiap slot waktunya hanya komersial kecuali panggilan sholat (adzan), bisa memberikan kesempatan memberikan 1 jam perhari slot tayangan yang jatahnya bisa diberikan kepada lembaga khusus atau sejumlah Rumah Produksi/Production House yang menampung program-program buatan lulusan SMK Broadcast ini contohnya. 

Dan ini bisa terbuka buat semua stasiun televisi baik yang mengkhususkan diri pada tayangan hiburan, informasi dan berita untuk diajak berpartisipasi-karena hampir stasiun televisi baik berita dan hiburan mendapatkan iklan terbanyak (Lihat gambar 3).

pendapatan-iklan-televisi-terbanyak-2018-gambar-3-5c9cf0d295760e42b104d2b2.jpg
pendapatan-iklan-televisi-terbanyak-2018-gambar-3-5c9cf0d295760e42b104d2b2.jpg
Dan jenis program yang dibuatnya bisa yang mengandung muatan pendidikan dan kebudayaan dan genrenya bisa news, features, dokumentary, talk show, stand up comedy, gag show, unplugged music show dan simple drama/fragment dan iklannya bisa Iklan Layanan Masyarakat (PSA-Public Service Announcement)  

Memang kualitas tayangan bisa jadi persoalan karena setiap stasiun televisi mempunyai kriteria dan pakem tertentu, namun hal ini  bisa jadi masukan bagi para kreator muda ini bagaimana sebaiknya program televisi dibuat walaupun ini agak kontradiktif dengan banyaknya keluhan masyarakat akan banyaknya tayangan televisi yang tidak mendidik. (Ref 3: Kesal dengan buruknya kualitas pertelevisian, anda tidak sendiri)

Memang bukan langkah mudah meyakinkan pihak Stasiun Televisi memberikan slot khusus kepada Rumah Produksi/Production House atau Lembaga yang ditunjuk untuk memproduksi program televisi atau iklan untuk ditayangkan di stasiun televisi mereka, namun kesediaan televisi pada gilirannya akan mendapatkan apresiasi dari para kreator televisi muda dan berbakat yang kelak bisa jadi dihasilkan lewat platform ini.

Pertanyaan berikutnya bagaimana pembiayaannya-pertanyaan penting untuk dijawab bukan hanya soal pendidikan dan latihannya tapi juga biaya on airnya yang tidak murah. Saya pikir dengan keuntungan yang begitu besar dari aktifitas komersial selama ini, ditambah kualitas program lewat jalur ini yang akan makin berkualitas, masukkan saja program ini ke budget CSR (Corporate Social Responsibility). Hal ini sejalan dengan ijin semua televisi swasta yang merupakan Ijin Publik karena Milik Publik lewat keputusan DPR.   

Secara image dan legacy,  Crash Program ini secara langsung dan tidak langsung akan menguntungkan pihak stasiun televisi karena siapa tahu sineas dan kru televisi handal bisa didapatkan dan diperkerjakan dikemudian hari dan secara umum ikut memecahkan masalah tenaga kerja yang teramat sulit di dapat di jaman disrupsi ekonomi dan digital ini.

Hal lainnya yang menarik adalah dengan terbukanya stasiun televisi menerima dan menayangkan program televisi dari sumber kreatif yang lain akan memberikan variasi tayangan yang beragam kepada penonton serta dapat meredam keluhan masyarakat penonton akan kualitas program televisi saat ini yang hanya mementingkan rating.

Sudah saatnya stasiun televisi menjadi pemersatu bangsa dan ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang tertulis dan Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, hampir 75 tahun yang lalu.

And I believe that good journalism, good television, can make our world a better place (Christiane Amanpour)

Ref :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun