Hiruk pikuk kampanye Capres 2019 yang dibarengi dengan pemilihan Caleg DPR, DPRD dan DPD sungguh mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku banyak masyarakat Indonesia, tidak kecuali dari kerabat hingga teman sejawat yang kadang membuat senyum, geli sekaligus gusar.Â
Perhelatan Fun Walk yang diselenggarakan Ikatan Alumni 84 (ILUNI 84) SMAN 45 Jakarta tidak imun dari hal itu yang terlihat dari simbol jari yang mereka gunakan saat berfoto ria dan selfie baik yang menggunakan jempol (Capres 01) maupun jempol dan telunjuk (Capres 02). Â
Kegiatan yang dilakukan di Allianz Geo Park Ancol di hari Minggu yang cerah pada 10 Maret 2019 berlangsung meriah dengan kegiatan jalan dan senam bersama sekaligus kangen-kangenan sesama alumni yang selama kurang lebih satu tahun tidak bertemu khusus bagi yang berdomisili di Jakarta namun bagi yang di luar Jakarta seperti di Kalimantan lebih dari tiga puluh tahun tidak bertemu.
Kegiatan yang serupa yang pernah dilakukan sekitar dua hingga tiga tahun lalu tidaklah seheboh saat ini dimana aspek politik banyak masuk ke pemahaman kehidupan keseharian para peserta yang hampir semuanya sudah berusia diatas 50 tahunan dan bahkan ada yang sudah pensiun baik karena batas usia maupun pensiun dini.Â
Diikuti hampir 100 orang peserta kegiatan ini berlangsung cukup sukses untuk terus merajut silaturahmi walau beda pilihan tapi tidak merenggangkan persahabatan.
Mungkin yang bisa mempersatukan adalah adanya kaos yang berlogo SMA dan tahun kelulusan dengan warna dan desain yang indah sehingga banyak yang memesan namun tidak sempat hadir ke acara.Â
Namun hal itu agak sedikit bertolak-belakang secara psikologis, karena keriuhan dan kegaduhan kampanye Capres saat ini langsung atau tidak langsung mempengaruhi "kedekatan" dan "keakraban" sejumlah teman dan itu terlihat dari gestur dan raut wajah mereka saat bertemu.Â
Pengaruh media sosial banyak tergambar dari histori masing-masing teman dalam keberpihakannya terutama status dan dukungannya pada capres tertentu - dimana istilah cebong dan kampret menjadi hal yang jadi cerminan aktifitas itu.
Rupanya panitia dan kebanyakan peserta memahami itu dan meletakkan persaingan dalam kampanye Capres hanya sebagai guyonan (joke/prank).Â
Dengan kesadaran itu tidak ada dari mereka memulai dengan membuat obrolan tentang hal itu, karena semua larut dalam kegembiraan bertemu teman lama dan terutama berdoa agar tetap diberikan kesehatan dan bagi alumni yang sakit maupun yang sudah berpulang diberikan kesembuhan dan tempat kembali yang terbaik di sisiNya.
A friend in need is a friend indeed adalah apa yang sudah Alumni 84 lakukan selama ini ketika ada teman yang sakit, mereka berkunjung dan memberikan donasi sukarela. Dan begitulah indahnya persahabatan tanpa ada batas apalagi hanya urusan pilihan capres dan semoga ikatan itu inshaa Allah terus berlanjut hingga kami semua dipanggilNya. Aamiin.
Tidak ada acara sukses tanpa kesediaan dana, waktu dan tenaga teman-teman yang telah bertugas dan kita ucapkan terima kasih kepada donatur dan panitia  seperti Irsan,BW, Bawor, Checep , Dewi,Thamrin,Coky, Nini, Mega, Rosintan, Eka, Een dan teman-teman lain.
Bravo Iluni 84-SMAN 45 Jakarta. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H