Humor ala "Match Game"

Mulai banyaknya tayangan non drama di televisi memang patut kita apresiasi sebagai alternatif tayangan dari produk program televisi lain seperti sinetron, berita, dokumenter dan film asing yang sudah puluhan kali rerun. Salah satunya adalah Kuis adaptasi Match Game yang ditayangkan di Global TV  saat ini

Kuis ini memang menawarkan humor bukan sembarang humor yaitu pertanyaan, candaan dan obrolan dewasa kepada penontonnya. Ditayangkan pada malam hari karena memang segmentasinya untuk kalangan 17 tahun keatas . Disebut humor dewasa karena memang materi pertanyaannya yang persepsinya nggak jauh-jauh dari hal yang agak nyerempet-nyerempet urusan bukan ABG (Anak Baru Gede).

Coba lihat pertanyaannya dan anda harus menjawabnya.

1.Kabarnya Oline senang memasukkan jarinya ke lubang.......sampai merem melek keenakan.

2.Malam itu Pak Broto sepertinya sudah tidak tahan untuk........bersama istrinya sampai puas.

3.Saat di kamar kost Nadila tidak sengaja menduduki .....milik pacarnya hingga muncrat.

4.Saking terburu-buru, Bu Bambang tersedak saat memasukkan ............yang bulat dan panjang ke mulutnya.

Jawaban yang dianggap benar harus yang matching (cocok/seide) antara peserta sebanyak dua orang dan enam orang panelis yang berasal dari kalangan artis/selebritis. Digawangi oleh Arie Untung, kuis ini punya tiga babak penyisihan (disebut round satu, dua dan tiga) dan satu babak bonus (disebut Super Match) untuk salah satu peserta yang mempunyai nilai lebih tinggi.

 Dari sejarahnya kuis ini sudah ditayangkan di stasiun televisi Amerika Serikat, NBC, pada 1962 -- tahun dimana TVRI baru didirikan dan beroperasi menyambut Asian Games ke 2 di Jakarta.Kuis ini di negeri asalnya ditayangkan di siang hari, namun di Indonesia dengan materi pertanyaan yang cukup "nakal" itu tidak akan mungkin ditayangkan dibawah jam 9 malam.     

Setiap babak dari round satu hingga tiga, jawaban yang matching antara peserta dan panelis akan dikalikan dengan angka satu, dua dan tiga sesuai dengan jawaban benar atau matching yang didapatkannya. Peserta yang mendapatkan banyak jawaban matching punya kesempatan besar untuk memenangkan permainan, namun tidak berarti yang unggul di babak-babak awal bisa maju ke babak Perfect Match, karena besarnya jumlah perkalian bila jawaban benar didapatkan pada round ketiga.

Sedangkan babak perfect match diberikan kepada finalis untuk mendapatkan uang lebih banyak, bila jawaban panelis dan peserta sesuai dengan hasil survey (mirip Kuis Family 100) namun hanya tiga urutan survey yang diangkat yang berhadiah dai Rp.1 juta hingga Rp.10 juta rupiah).   

Kekuatan game ini ada pada jenis pertanyaannya yang mengundang keingin-tahuan pemirsa terhadap "kemampuan" dan "pengalaman" anggota panel yang beranggotakan enam orang itu. Jawaban-jawaban aneh dan "menggantung" dari panel bisa menimbulkan kelucuan karena pemirsa bisa saja mengasosiasikan dengan penjawabnya. Contoh Luna Maya yang jadi anggota panel, sempat memberikan jawaban yang mengundang keingin-tahuan dengan pertanyaan "tricky" itu karena bukankah dia pernah "terlibat" dalam kasus urusan orang gede dengan Ariel Peter Pan? Dan disinilah nilai jualnya.

Selain itu kemampuan mengolah kata dan kalimat sebagai alasan dari jawaban yang diberikan panelis menunjukkan intelektualitas dan pemahaman mereka akan "kekuatan" game ini -- namun sayangnya belum semua panelis tampil maksimal dalam mengolah kata dengan menarik, karena tidak semua panelis punya kemampuan yang "sama" seperti Denny Chandra misalnya.

Selebriti lain yang kurang mempunyai kemampuan verbal dan "cerita" menarik hanya mengandalkan candaan antar mereka, dan kadang dibiarkan "bocor" dengan melibatkan interaksi dengan selebriti lain yang menonton di studio untuk menghidupkan suasana. Tayangan malam memang perlu "sensasi" biar tidak garing artinya panelis yang adem ayem dan 'jaim' (jaga image) tidak akan mungkin mampu dapat menghadirkan tontonan yang rame dan pecah.

Menjadi peserta di game ini akan mendapatkan banyak kesempatan mendapatkan hadiah uang baik di babak penyisihan seperti hidden prizes berupa uang tunai, serta babak Perfect Match dengan hadiah puluhan juta. Namun untuk menjadi peserta pada game ini tidak hanya mengandalkan good looking saja  tapi juga good presentation, karena kalau hanya mengandalkan kecantikan dan kegantengan tapi dingin, kaku dan malu-malu, peserta akan jadi faktor lemah.

Di Amerika Serikat, kuis ini termasuk game show ke 4 dari 60 game show terbesar  berdasarkan ranking yang diberikan TV Guide pada 2013.

Tantangan kuis ini bila masih ingin bertahan di persaingan acara televisi di Indonesia tidak lain haruslah mampu "menerjemahkan" kelucuan dan kehebohan di studio dengan penonton di rumah artinya Jangan asik sendiri! Dan ini memang agak sulit karena banyak game show diluar Kuis Family 100, selain segmented namun juga kurang melibatkan (engangement) pemirsanya. Ya mudah-mudahan kejelian mengolah pertanyaan dan keterampilan mengasah olah verbal panelisnya kuis ini bisa bertahan lama.

I dress up as middle-aged prostitute and do a game show (Paul O'Grady)

Ref : Dari sejumlah sumber