Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

a freelance tv creative

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dampak Kekeringan Akibat Perubahan Iklim

1 April 2018   21:05 Diperbarui: 1 April 2018   21:08 2058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gervacio.wordpress.com --edited

Kita sudah memahami bahwa pemanasan global (global warming) yang diakibatkan oleh terjebaknya panas matahari (heat) yang seharusnya terpantul ke luar angkasa di atmosfir oleh kumpulan gas efek rumah kaca (greenhouse effect)  membuat bumi makin panas telah berdampak pada perubahan iklim (climate change). Perubahan iklim disini membuat sejumlah daerah di dunia basah dan juga kering sehingga membuat bidang pertanian dan migrasi binatang terganggu serta membuat pola angin topan banyak berubah.

Khusus masalah kekeringan (drought) yang definisinya adalah "there is a long period of time with little or no rain, and there is a water shortage as a result" (Terjadinya pada periode atau jangka waktu yang lama hanya ada sedikit air atau turunnya hujan sehingga berakibat berkurangnya air) - tercatat pada tahun 2016sebagai tahun terpanas. Pada saat itu banyak negara dan wilayah di dunia menderita seperti India,Amerika Selatan, California-ASdan beberapa bagian di Asia Tenggara-Bencana itu tidak hanya kekeringan namun juga gelombang panas (heatwaves) yang mematikan. Dan yang terparah dan terbilang paradoks efek perubahan iklim ini menimpa benua Afrika dimana sebagian mengalami kekeringan parah sementara daerah lain malah mendapatkan hujan lebat.

Dengan jarang dan tiadanya air maka asupan nutrisi untuk binatang dan tanaman terganggu yang pada keduanya banyak manusia bergantung hidupnya sehingga kehidupan manusiapun akhirnya dalam resiko. Disamping itu dengan panas yang begitu tinggi (excessive heat), penggunaan energi untuk keperluan pendinginan (airconditioning units) akan bertambah dan berlangsung lama dipergunakannya sehingga bila perangkat tersebut digerakkan bahan bakar fosil menambah jumlah gas efek rumah kaca dan kadar pemanasan global.

Dampak buruk dari panas berlebihan ini juga makin cepat rusaknya infrastrukturseperti jalan, jembatan dan rel kereta api yang disebabkan karena melelehnya materi logam (metal materials) dan bahan sejenis lainnya yang tidak kuat menghadapi panasnya matahari dan ujungnya akan membahayakan pengguna mobil, bis dan kereta api.

Bumi yang semakin memanas ini juga menambah jumlah polusi udara karena polutan ini tertahan oleh udara panas (warm air) yang bertindak sebagai penutup/penahan (cover) akibatnya polutan ini "terbang" mendekati tanah pemukiman sehingga penyakit akibat polusi udara bertambah buruk. Serta terakhir hawa dan suhu panas banyak mengganggu mentalitas manusia sehingga menaikkan angka kriminalitas. Kasus gelombang panas di Perancis pada tahun 2003 menyebabkan hampir 15 ribu orang yang kebanyakan orang sudah yang tua, hidup sendiri dan tidak memiliki pendingin udara tewas.

Bagaimana kondisi saat ini dan masa depan bumi yang berhubungan dengan kekeringan dan gelombang panas? Para ahli meramalkan kedua hal itu akan makin sering terjadi. Bagian Baratdaya (Southwest) dari Amerika Serikat curah hujannya akan berkurang dan gelombang panas makin banyak dan makin panjang durasinya. Kebakaran hutan (wildfires) juga akan makin banyak terjadi di wilayah lain di AS disamping kekurangan air (water shortages)

Climate change is the greatest threat to humanity, perhaps ever. Global temperatures are rising at an uprecendented rate, causing drought and forest fires and impacting human health-Cary Kennedy (Perubahan Iklim mungkin adalah ancaman terbesar bagi kemanusiaan. Suhu bumi naik tidak pernah diperkirakan yang menyebabkan kekeringan, kebakaran hutan dan berakibat buruk pada kesehatan manusia-Cary Kennedy)

Ref : Dari sejumlah sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun