Sejak tahun 2010 saya tertarik dengan Kompasiana dan mendaftar jadi anggota, hingga akhirnya baru tahun 2011, saya memantapkan diri untuk memulai menulis. Awalnya tidak yakin tapi akhirnya bisa juga, apalagi ketika sudah menembus 100 artikel dan selanjutnya hingga saat ini lebih dari 400 tulisan. Apa yang saya rasakan mudah-mudahan juga dirasakan oleh pembaca karena mayoritas pembaca adalah blogger juga. Para blogger pastilah perlu sumber bacaan sebelum menulis, dan itulah indahnya memberi dan diberi (take and give) Dan bahagianya kalau ada tanda bintang baik bermanfaat, menarik dan lainnya serta komentar yang bikin semangat untuk terus menulis pada karya tersebut.
Ide bisa apa saja, tapi karena keseharian saya banyak dihabiskan untuk membaca, menonton dan bekerja, otomatis tulisan saya terefleksi dari situ. Tidak banyak tulisan saya yang mengarah ke topik sensitif, karena selain tidak jago, saya pun berprinsip kalau sudah masuk ranah politik, both side stories alias informasi berimbang itu kuncinya. Saya pun jarang membaca tulisan-tulisan yang tendensius dan mengarahkan ke pada suatu kesimpulan tertentu, jadi yang aman-aman saja.
Hampir 50 tulisan saja jadi headline tanpa saya harus memberikan suap baik pujian atau amplop kepada para copy editor karena mungkin tulisan saya bermanfaat. Ya mudah-mudahan saja. By the way atau ngomong-ngomong, dalam penulisan artikel jurnalistik kan terbagi tiga antara news story, human interest story dan journalism investigation. Dan dari ketiga hal ini kebanyakan artikel saya ke jenis ke dan ketiga. Kalau hanya memberitakan news story, kita tidak bisa bertele-tele dengan menggunakan bahasa indah dan bersayap, yang membuat tulisan jadi enak dibaca, dan itulah kerjanya penulis atau wartawan bagaimana meyakinkan pembacanya (persuade) agar mau membacanya.
Seingat saya selain judul yang menarik, yang terpenting adalah lead atau kalimat pada paragraph pertama yang mengundang pembaca untuk terus membaca. Lead tidak perlu detil tapi mencakup hal-hal umum dan menarik untuk merangsang keingin-tahuan pembaca. Dengan lead menarik , ditambah tulisan yang berimbang, jujur, ada verifikasi, dan unsur kemanusiaan dan keseharian kita, saya yakin siapapun penulisnya, tulisan itu akan menarik untuk dibaca. Namun lead sendiri ada tiga jenis yaitu yang sifatnya summary (ringkasan), contrast (saling berlawanan) dan anecdotal (anekdot/jenaka). Kebanyakan news story akan menggunakan summary, seperti halnya breaking news, dimana inti beritanya dikedepankan paling awal seperti apa, siapa, dimana dan mengapa dari kejadian tersebut.
Bagi saya menjadi blogger itu suatu pengalaman menarik dan ibarat sebuah perjalanan (journey) kita bisa berbagi pengalaman dan perasaan dengan para pembaca, ini dadaku mana dadamu. Ini tulisanku mana artikelmu? Menjadi blogger dengan platform Kompasiana sangat membantu dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dan idealnya seharusnya para guru,dosen dan pendidik ikut berpartisipasi sebagai blogger, terutama untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang tidak selalu harus minta dibayar untuk diberikan.
Salah satu bonus terindah sebagai salah satu blogger di Kompasiana adalah muncul sebagai salah satu peserta dalam diskusi di Kompasiana TV. Pengalaman menarik seorang blogger yang biasa menulis dengan pembaca yang pasif, sekarang harus berinteraksi dengan lawan bicara yang aktif dalam acara live. Semoga Kompasiana TV dihidupkan kembali dengan kemasan yang lebih menarik dan menghibur.
Hal lain fenomena Gift Economy atau free education atau Ekonomi lewat pemberian informasi pendidikan secara gratis sudah jadi trend dimana-mana, dan blogger Kompasiana sudah melangkah sangat maju dan jauh dan semoga Kompasiana mampu terus berkiprah dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi rakyat Indonesia, terutama bagi mereka yang merasa pendidikan formal itu sulit dijangkau dan mahal. Jadi kapan anda mulai jadi blogger?
“The world is a book and those who do not travel read only one page.” ( Augustine of Hippo)
(Dunia itu ibarat sebuah buku, dan bagi anda yang tidak pernah bepergian, itu ibarat anda hanya membaca satu halaman)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H