Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

a freelance tv creative

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Apa Hubungan "BJ and The Bear" serta "Concorde 84"?

2 Desember 2016   13:35 Diperbarui: 2 Desember 2016   13:57 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jaman tahun 80an, stasiun televisi yang baru berdiri hanya TVRI. Televisi milik pemerintah yang sudah berdiri sejak 1962 memang diperkenankan menayangkan serial televisi Amerika Serikat yang menjadi hiburan favorit pada pemirsa televisi saat itu. Selain menarik dan ngetop, banyak dari life style dari bintang film dan tv Hollywood jadi panutan pemirsa saat itu. 

Apalagi pada era orde baru, Indonesia mengalami kemajuan luar biasa dalam bidang ekonomi akibat boom minyak, dan Indonesia bisa dengan tenang membangun karena negara relatif aman, bantuan luar negeri banyak serta ada kegairahan dari rakyat negeri ini untuk membangun bangsanya. 

Salah satu serial televisi menarik saat itu adalah BJ and The Bear. Kisah sopir truk veteran Perang Vietnam yang mengadu nasib menjadi sopir truk dengan ditemani sahabatnya seekor monyet Shimpanze yang bernama Bear. Dengan menggunakan kendaraan truk trailer , serial ini banyak digandrungi remaja yang kesemsem dengan bintang televisi Greg Evigan yang menjadi sopir truk yang tidak hanya ganteng tapi juga jagoan dalam menegakkan kebenaran. Jenis cerita seperti ini memang akhirnya mengekor juga ke Film Catatan Si Boy yang dimainkan Onky Alexander yang juga punya paras tampan, pintar, luas pergaulannya dan digandrungi para gadis-walaupun tidak naik truk. 

Serial BJ and The Bear ditayangkan kurang lebih 2 tahun dan cukup sukses, dan apa hubungannya dengan Concorde 84? Kalau Concorde disini adalah nama pesawat supersonic tercepat di dunia yang menghubungkan Amerika Serikat dan Eropa dalam waktu beberapa jam-seperti yang dibuktikan dalam konser Live Aids antara London dan Philadelphia pada tahun 1985. Namun angkatan 83/84 SMAN 45 - Kelapa Gading, mengartikan Concorde sebagai truk trailer ala BJ and the Bear, untuk pergi dan pulang dari sekolah, karena transportasi bis dari Tanjung Priok ke Kelapa Gading saat itu sangat terbatas, dan kalaupun ada penuh sekali, sehingga banyak yang harus bergelantungan di luar hehehe...kayak The Bear.  

Kreativitas masa lalu menumpangi truk trailer kosong tanpa mengangkut peti kemas dimulailah saat itu dan menjadi kebanggaan (terutama para cowok) memperlihatkan "sedikit" keberanian terhadap para  siswi yang pasti nggak mau naik trailer juga hehehe.   

Pengalaman menaiki "Concorde 84" seperti bernostalgia pergi pulang ke sekolah modal bonek karena uang ongkosnya buat jajan aja lebih bagus, melahirkan kebersamaan dan keakraban hingga kini, karena romantika naik  "Concorde" sulit dilupakan. Dari yang ditolak sopir, hampir ditabrak, trailernya mogok, hingga trailernya pergi tidak ke arah pulang pastilah sangat mengharu-birukan para armada putih-biru ini. (belum putih-abu2 saat ini). 

Kegiatan Fun Walk persembahan Iluni (Ikatan Alumni) 84 setelah lulus 32 tahun lalu dan sedikit persembahan kepada 4 (empat) guru tersisa yang masih mengabdi akan menjadi kenangan manis bagi kami semua. Karena boleh dibilang usia para guru ini hanya 10 tahun jaraknya dengan muridnya- jadi beti (beda tipis) saja.  

Namun yang terpenting kami tidak melupakan jasa guru-guru kami yang menjadi pengganti orang tua kami saat sekolah dulu dan lewat kegiatan yang akan digelar pada Minggu, 04 Desember 2016, inshaa Allah, kegiatan ini lancar sesuai dengan yang direncanakan. Dengan mengusung tema: Concorde '84 Back to School mudah-mudahan Tuhan memberikan kesempatan kami untuk berkumpul dan sedikit bernostalgia. Bravo Iluni 84 - SMAN 45- Jakarta.

That's the fun of going to a high school reunion: it's seeing the people who you were close to all those years ago, and re-exploring the relationships of the past. (Jon Hurwitz)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun