Sebagai kesimpulan dari debat tadi malam, keduanya tampil seperti "yang diharapkan" pendukungnya masing-masing, sayangnya Trump menemui lawan yang sangat kuat, seperti yang diucapkan di akhir pidato tentang pandangan positifnya tentang Hillary yaitu: Dia bukan wanita yang gampang menyerah! Trump yang sudah kalah di debat pertama, tetap kalah di debat kedua sebagaimana dilaporkan Reuter namun marginnya menipis.Â
Buat pembenci Hillary, kata-kata setan, pembohong dan sumpah serapah lainnya mungkin terasa "wajar" karena diucapkan typical (khas) Trump, namun kata-kata ingin memenjarakan Hillary karena masalah penggunaan dan penghapusan email termasuk kategori offside bahkan too much (keterlaluan). Benar prediksi Hillary, bila Trump memimpin AS dan menjadi Panglima Tertinggi, akan bertindak otoriter.Â
Mungkin juga Hillary bukan pilihan terbaik saat ini tidak seperti Obama, tapi apakah rakyat AS ingin dipimpin Trump yang dianggap tidak layak karena menyembunyikan dan tidak membayar pajak yang seharusnya digunakan untuk kesehatan, sekolah, militer dan lainnya. Bila Trump menang dalam capres ini, siap-siap kita menikmati American Beauty, sekuel kedua, dalam dunia nyata.
The United States depends on South Korea and Japan to help promote American values in East Asia (Evan Bayh)Â
Referensi: http://www.reuters.com/article/us-usa-election-debate-ratings-idUSKCN12A1LF?il=0
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H