Indonesia International Motor Show 2014 memang sudah dibuka sejak 18 September lalu oleh Menteri Perdagangan, Muhammad Lufti. Perhelatan yang ke 22 sejak pertama diadakan pada tahun 1986 memang makin lama makin menarik.Disebut internasional karena melibatkan banyak produsen mobil dari luar negeri, terutama Jepang mengeluarkan produk terbaru mereka. Disebut membanggakan karena Indonesia menjadi tuan rumah produk-produk yang diproduksi di Indonesia...tidak dijelaskan berapa kandungan lokalnya dan seberapa besar peran tenaga ahli Indonesia yang menentukan dalam produk ini.
Event yang rutin diselenggarakan oleh Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) ini mengusung tema pameran : Smart and Safe Mobility, kalau bisa diterjemahkan secara bebas artinya: mobilitas (kegiatan) dengan menggunakan produk mobil yang cerdas dan mengutamakan keselamatan.Cerdas karena irit bahan bakar, bahkan ada inovasi baru bahan bakar dari tenaga listrik, ramah lingkungan (mengurangi pemanasan global), dan relatif murah(?).
Acara yang diselenggarakan di JIExpo (Jakarta International Expo) Kemayoran, Jakarta diikuti oleh 36 merek anggota Gaikindo yang menampilkan 29 kendaraan penumpang (passanger cars) dan 7 kendaraan komersial sejenis truk . Pameran ini diakui lebih besar dari Bangkok Motor Show yang selain menempati ruangan lebih luas (lebih dari 83 ribu meter persegi) dan juga pesertanya lebih banyak. Namun yang harus dianalisis bila dibandingkan dengan penyelenggaraan kegiatan yang sama di Thailand, adalah berapa nilai penjualan mobil ini yang masuk ke kas negara dan berapa besar prosentasi ke negara pemilik produk?
Ajang ini memang bagus untuk melihat kemajuan otomotif internasional, namun sayang pembelaan kepada produk dalam negeri seperti mobil ciptaan SMK yang dulu digadang-gadang jadi produk mobil masa depan Indonesia, jaman Jokowi masih jadi Walikota Solo tidak ada bekasnya. Hanya ada satu mobil listrik yang telah masuk MURI, dengan foto Pak Dahlan Iskan disampingnya.
Kalau di Jepang, Belanda dan negara-negara maju lainnya mereka beralih ke sepeda dan transportasi umum seperti bis dan kereta api, sepertinya Indonesia masih ternina bobo oleh mobil-mobil mewah yang harus tertatih di jalan macet dan berkompetisi dengan angkutan lainnya untuk memperebutkan jalan dan infrastruktur yang masih kurang memadai.
Namun bagi peminat mobil mewah dan melihat banyak model cantik yang menawarkan aneka merek dan produk, sempatkanlah anda datang kesini. Dan tidak hanya mobil, banyak pula produk sepeda motor gede (moge) dan juga suku cadang menarik yang sayang kalau dilewatkan. Dengan membeli tiket yang juga berisi voucher makanan dan ikut undian sebuah mobil di akhir pameran, anda menjadi bagian dari dinamika industri otomotif negeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H