Ya tepat tahun ini lagu terkenal dari Rolling Stone-:(I can’t get no) Satisfaction sudah berumur 50 tahun. Lagu ini dirilis pada Juni tahun 1965. Lagu ini ditulis berdua Keith Richard dan Mick Jagger dan diproduseri oleh Andrew Loog Oldham. Single ini merupakan lagu hits pertama Rolling Stones di Amerika Serikat (AS), lucunya di Inggris, tempat asal grup band ini justru baru dirilis bulan Agustus 1965. Dan di Inggris lagu ini menjadi lagu nomor satu keempat dari Rolling Stones.
Bagi penggemar Rolling Stones tentu tahu kalau proses penciptaan lirik dan judul lagu ini saat Keith sedang tertidur. Anda tentu tahu bagaimana Mick dan Keith sebagai penulis lagu melakukannya di tengah perjalanan. Cerita tentang Rolling Stones selama ini tidak jauh dari sex, drugs (obat bius) dan rock and roll, image yang ada di banyak orang tentang grup musik ini. Image yang menjadi kenyataan pada saat banyak grup band “rock” lainnya melakukannya di awal 1970an. Mick dan Keith merupakan pekerja keras dan digambarkan sebagai orang-orang yang doyan pesta-padahal keduanya merupakan pencipta lagu handal dan serius.-jadi kesan itu terbantahkan seharusnya.
Saat Keith sedang membuat lagu di atas mobil yang dilakukannya dengan membawa sebuah portable cassette recorder dengan energy baterai. Recorder ini diletakkannya di sebelah tempat dia tidur.Dan ketika ada ide tentang sebuah lagu, lalu dia merekamnya ke recorder tadi. Lalu dia akan perdengarkan lagi di kesempatan berikutnya. Pada penciptaan lagu (I can’t get no) Satisfaction ini, ada yang aneh ketika dia bangun tidur, karena selain dia merekam irama lagu ini dengan gitarnya….tiba-tiba ada suara orang mengorok…rupanya Keith ketika merekam lagu ini lupa mematikan tape recordernya ini.
Pada tengah malam berikutnya akhirnya dia mendapatkan ide lagu itu dan langsung merekamnya di tape tersebut sehingga suara orang mengorok itu masih ada. Ya inilah sebuah gambaran bagaimana sebuah lagu dapat tercipta bahkan ketika dia sedang bermimpi. Keith mengakui dia banyak terinspirasi dari karya Martha and the Vandellas Dancin in The Streets dan lagu Thirty Days karya Chuck Berry. Setelah ada tambahan efek suara dan lainnya dan diperdengarkan di studio, orang-orang di studio mengatakan ini lagu bagus dan enak…ini bisa jadi lagu hit. Tapi Keith Richard tidak yakin dan mengatakan saya harus menambahkan personil brass. Karena jalan buntu dan saling kuat dalam diskusi tersebut akhirnya harus dilakukan voting. Keith kalah dalam voting tersebut dan terbukti akhirnya lagu dengan versi pertama menjadi hit.
Lirik lagu ini memang terkesan seperti“sexual frustration” atau ketidakpuasan seks. Lirik yang dibuat Jagger ini menggambarkan kehidupan di sekitar Jagger yang penuh dengan kegalauan/ketidak-puasan. Ketidakpuasan itu karena iklan dan sikap/perilaku masyarakat dan versi lain dihubungkan dengan seorang wanita. Rumor ketidakpuasan kepada wanita ini disebabkan tidak bisa melakukan sex karena..(And it turns out that there is one way to read the lyrics which would say that she, she can't have sex with him because she's menstruating.And so somehow this ends up being that the song is about sexual frustration and masturbation. Ini rumor sebab ketika Mick Jagger ditanyai tentang hal ini jawabannya. Ah ini cuma nggak puas aja kok. ( Mick basically gave the only answer he could, Well it's about all kinds of dissatisfaction). Tapi publik tidak percaya sebab cap “Bad Boys” kepada Rolling Stones begitu melekat berbeda dengan image “Good Boys” kepada The Beatles.
Tapi mengapa hal tersebut membuat shock banyak orang hingga orang tidak berdaya mampu melihat akar permasalahannya? Rupanya setahun sebelumnya ada sebuah lagu yang dinyanyikan oleh The Kingsmen berjudul Louie Louie yang gosipnya liriknya “kotor” (dirty lyrics), Dengan kata-kata menyumpah-nyumpah bahkan bergumam tentang seks. Hal ini ternyata tidaklah benar. The Kingsmen melakukan cover version sementara lirik lagu aslinya tidak seperti itu. Ada yang melapor saat itu ke FBI yang waktu itu dipimpin Jaksa Agung Robert Kennedy, untuk menyelidiki hal ini.
Kennedy meminta FBI masuk dengan membawa perangkat khusus yang biasa digunakan untuk menyadap kegiatan spionase Uni Soviet (Rusia) lewat pembicaraan mereka. Rupanya,akhirnya FBI tidak benar-benar masuk karena lirik itu sudah ada dalam versi aslinya, atau juga karena FBI tidak mengerti /paham tentang dunia musik. Namun hal ini menjadi skandal dan jadi berita yang akhirnya membuat Rolling Stones, grup band dari Inggris dengan cap buruk (Bad Boys) menjadi superstar di Amerika Serikat, setelah The Beatles.
Sumber berita : John Kovach, The Music of Rolling Stones, 1962-1974, University of Rochester.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H