Salah satu faktor kunci dalam membangun brand image yang kuat adalah menciptakan koneksi emosional dengan audiens. Merek-merek yang berhasil melakukannya mampu memahami dan mengartikulasikan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen mereka. Nike, misalnya, telah membangun koneksi emosional dengan audiens melalui kampanye yang menginspirasi dan memotivasi orang untuk melampaui batasan mereka. Merek seperti Gucci dan Dior juga menciptakan koneksi emosional dengan audiens melalui produk-produk mewah yang mewakili gaya hidup yang elegan dan berkualitas tinggi.
4. Komunikasi dan Interaksi yang Konsisten
Untuk membangun brand image yang kuat, penting untuk memastikan komunikasi merek yang konsisten di semua saluran komunikasi. Hal ini termasuk konten di situs web, media sosial, materi pemasaran, dan interaksi langsung dengan konsumen. Merek-merek yang berhasil seperti Nike, Air Jordan, Gucci, dan Dior memiliki suara merek yang konsisten dan selaras dengan nilai-nilai mereka. Mereka juga harus aktif berinteraksi dengan audiens mereka melalui media sosial atau acara-acara merek untuk memperkuat hubungan emosional yang langgeng dengan audiens dan memupuk loyalitas merek yang tak tergoyahkan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sudah banyak brand-brand yang membangun brand image produknya dengan baik. Dengan melakukan berbagai cara, mereka berusaha bersaing untuk menjadi yang terbaik. Salah satu contoh brand yang sudah terkenal dan sukses melakukan brand image adalah  Air Jordan. Air Jordan adalah brand yang menawarkan sepatu basket dibawah naungan Nike.Â
Pada kesempatan kali ini, yuk kita bahas bagaimana  Air Jordan dapat membangun brand image yang sekuat sekarang! Untuk merancang strategi pemasaran yang efektif pada Air Jordan, Nike melakukan beberapa cara agar Air Jordan ini memiliki brand image yang kuat sehingga mendukung pemasaran produk hingga bisa setenar sekarang. Berikut beberapa cara yang sudah dilakukan Nike untuk mengembangkan brand image-nya :
Air Jordan Menentukan Tujuan Pemasaran & Mengidentifikasi Target Pasar
Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai dengan strategi pemasaran sepatu Air Jordan. Seperti meningkatkan penjualan, meningkatkan kesadaran merek, menargetkan segmen pasar baru, atau memperluas jangkauan geografis. Dalam kanal YouTube Pandji Pragiwaksono yang berjudul 'Air Jordan, Sebuah Kisah Sukses Marketing', ia mengatakan bahwa di tahun 1980 an Nike sedang kebingungan akibat penjualan sepatu mereka yang menurun drastis. Mereka juga sempat dituding mencontek desain Tiger. Karena permasalahan tersebut, Nike berfokus membuat tujuan pemasarannya untuk meningkatkan penjualan dan juga memperbaiki citra brand-nya. Selain itu, Air Jordan juga mulanya menentukan target pasarnya yaitu pemain basket, karena saat itu belum ada brand sepatu basket yang menggarap pemain basket profesional atau ternama. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu target pasar dari sepatu Air Jordan ini semakin bervariasi. Tidak hanya pemain basket, tetapi masyarakat awam pun menyukai sepatu ini baik untuk dipakai sehari-hari ataupun untuk koleksi.
    2. Air Jordan Memiliki Identitas Merek yang KuatÂ
Nike dikenal sebagai Perusahaan yang memiliki kecenderungan tertarik kepada atlet yang berkarakter kuat, unik dan kontroversial. Hal ini karena Nike tahu bahwa orang-orang yang kontroversial dapat menjadi publisitas (dibicarakan orang) agar brand-nya pun ikut terbawa. Namun, saking kuatnya karakter seseorang, para masyarakat bisa sangat suka atau bisa sama sekali tidak suka. Â Mereka yang sangat menyukai ini dapat memberikan keuntungan dan meningkatkan penjualan brand. Mereka memperluas pesan merek ini dengan cara mengaitkannya dengan nilai-nilai seperti keunggulan atletik, keberanian, dan inovasi.