Mohon tunggu...
Ipan Yefta
Ipan Yefta Mohon Tunggu... -

Simple ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Ayah

25 Agustus 2010   09:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:43 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu … Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu … Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,

Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia ... :) Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu ...

Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu? Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir … Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut … Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu ... Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?

“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah” Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti … Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah ...

Ketika kamu menjadi gadis dewasa, Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain … Ayah harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati ... Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.

Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”. Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT… kuat untuk pergi dan menjadi dewasa. Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.

Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan …

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!” Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun