fitnah menghantammu, bahkan dari arah yang tidak terduga, jangan panik. Fitnah adalah bagian dari komunikasi yang cacat baik kualitas informasinya, atau niatanya. Sehingga yang diperlukan adalah menguatkan hati, jika yang salah ada pada pihak yang memfitnah, maka itu bukan urusanmu lagi, tapi urusan pemfitnah dengan Tuhannya. Loh kok gitu?
Ketika bertubi-tubiMemfitnah adalah tujuan yang tidak baik, juga ketika materi fitnah yang jauh dari kebenaran, maka itu sudah menyalahi kodrat kehidupan untuk selalu menjaga kebenaran kan? Ya sudah, ketika ada fitnah datang, langsung posisikan diri bahwa itu kesempatan meraih pahala, tanpa harus susah melakukan ibadah, tanpa harus berkurang harta untuk bersedekah, tanpa kehilangan waktu untuk pergi ke tempat ibadah. Ikhalkan, sambil memotivasi diri, bahwa itu ujian yang akan meningkatkan kualitas dirimu. Kenapa? Kalau seseoran difitnah lalu membalas dengan fitnah, semua orang di dunia ini seperti itu, begitu hiruk pikuk dunia ini. Medsos pun ramai dengan banyak fitnahan. Tetapi ketika difitnah tetap tenang dan fokus pada tujuan hdiup, maka itu sudah menang satu langkah.
Menang satu langkah, karena ternyata gangguan apapun dari pihak lain tidak menyurutkan semangat untuk meraih tujuan hidup. Kemenangan murni, karena kesucian sikapmu tetaputuh, keyakinanmu terhadap kekuatan Tuhan tetap terjaga. Inilah kemenangan mutlak.
Bagaiaman ketika fitnah itu menyebabkan reputasi tercoreng, project gagal? Ya, itu artinya memang belum rezeki kita, bukan karena fitnahnya, karena memang bukan jatah takdir kita.
Kuatkan dirimu, banyak orang hebat sukses karena abaikan fitnah, dan mendoakan agar dosa kita berkurang diambil oleh pemfitnah, atau pahala bertambah. Pahala itu lebih bernilai, karena point kehidupan ke surga itu pahala, bukan proyek bangunan, bukan proyek event.
Tetaplah yakin Tuhan itu Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Adil, sekali saja engkau mengumpat hidup ini, artinya itu tidak bersyukur. Juga, tanda tidak percaya bahwa Tuhan itu Maha Adil, padahal Tuhan itu sesuai prasangka hambaNYA. Jika kau anggap Tuhan itu adil, maka semua fitnahan yang ditujukan kepadamu akan menemui pengadilan Tuhan yang mungkin akan jadi lebih berat hukuman atau balasannya kepada pemfitnah, dan engkau pun tetap baik-baik saja. ketiga hdiupmu tegar, kuat, dan tidak membalas semua fintah, artinya engkau mendafarkan diri menjadi manusia berkualitas di hadapan Tuhan. Suatu saat Tuhanpun akan  memperbaiki hidup,u, sebagai hadiah setelah lulus ujian fitnah, yang mungkin sangat berat prosesnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H