Mohon tunggu...
Ipa Mustika Nurhayati
Ipa Mustika Nurhayati Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Ipa Mustika

Berusaha, Berdoa, Penggemar makanan pedas, senang membaca dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perihal Lelaki Tua

6 Februari 2019   06:35 Diperbarui: 6 Februari 2019   07:37 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunyi murai adalah bel alam bagi lelaki tua berkulit hangus itu

Dengan topi caping, bersenjata pecut ia siap mengais rezeki

Menantang ganasnya tatapan Sang Surya demi nyawa-nyawa yang berteduh di gubuknya

Ia bersiul, bersenandung sembari menggiring kerbau-kerbau untuk menenggala sawah

Katanya, aku akan binasa tatkala hidup tanpa mimpi dan kebolehan

Zaman yang kian hari makin sesak dengan manusia-manusia egois dan tamak

Aku akan mati diterkam musuh, penguasa bahkan kawanku sendiri

Karena sejatinya hidup, layaknya perlombaan,  yang kalah akan musnah

Di atas dipan-dipan yang hampir sekarat itu, ia mengajariku bersujud

Mengeja kalam-kalam Tuhan di tengah bisingnya para makhluk penghuni malam

Menggendongku dalam dinginnya subuh untuk menunaikan panggilan Sang Khalik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun