Sistem peringatan biologis ini, yang ditimbulkan oleh teraktivasinya kelenjar-kelenjar hormon, sangat rumit, dan terhubung timbalbalik dengan bagian-bagian otak yang mengendalikan mood atau suasana mental, pikiran, motivasi dan rasa takut. Inilah reaksi sistem pertahanan biologis kita pada waktu kita berada dalam sikon "tempur atau kabur" yang sangat menekan mental.
Jika sikon ini terus-menerus kita hadapi, energi kita akan tersedot ke usaha-usaha pertahanan diri demi survival saja; akibatnya tubuh kita akan kekurangan energi untuk mengaktifkan sistem-sistem dan fungsi-fungsi lain dalam otak dan tubuh kita secara utuh. Akibatnya, karena sikon stres, kita bisa cepat mati, bukan cuma terkena TCM yang bisa dipulihkan.
Ketika seseorang stres karena berbagai penyebab, misalnya ditinggal mati orang yang dikasihi, termasuk ditinggal mati hewan peliharaan kesayangan, atau ekonomi yang bangkrut, atau serangan kejahatan atau bencana alam, atau tersangkut masalah hukum yang berat, maka hormon stres terproduksi dalam jumlah besar lalu mengalir deras ke seluruh tubuh dengan melewati jantung sebagai organ sentral sirkulasi darah. Ini memicu Broken Heart Syndrome yang terjadi pada Joanie, khususnya di saat dia mengalami stres paling puncak pada waktu anjingnya, Meha, mati dengan penuh azab.
TCM juga bisa muncul karena tekanan-tekanan ragawi yang keras seperti tabrakan kendaraan, atau karena penyakit medik yang memburuk, tinggal lama di ruang IGD, penyakit lain yang tak terdiagnosis, habis tenggelam, pasca-operasi, dan penggunaan obat-obat ilegal seperti serum katekholamine (norepinefrin, epinefrin, dopamin), juga karena jumlah berlebih kokain, methamfetamin dan fenylefrin dalam tubuh. Selain itu, faktor genetik juga dapat berperan, ditambah kondisi disfungsi mikrovaskuler koroner.Â
"Seizure" atau peningkatan luar biasa aktivitas listrik dalam organ otak juga bisa memicu TCM. Tapi penderita serangan "seizure" yang menimbulkan TCM jarang berakibat meninggal mendadak seperti pada penderita epilepsi yang kerap mati mendadak, suatu kondisi yang dinamakan SUDEP ("Sudden Unexpected Death in Epilepsy").
Jadi, supaya tidak patah hati yang membuat fungsi jantung dihancurkan atau dipatahkan sementara, hiduplah dengan tetap riang. Keep happy all the time, even though it is very difficult to do so.
Kalau diputuskan pacar, ya bersiaplah cari seorang pacar baru yang lebih baik, atau perbaikilah diri sehingga sang pacar akan makin sayang, bukan malah dia mulai bosan karena melihat tingkah laku anda.
Kalau ditinggal istri atau suami selamanya, berpikirlah bahwa kalau anda yang mati duluan, pasangan anda itu mungkin akan jauh lebih menderita dibandingkan anda yang sudah ditinggalkan.
Setelah sekian waktu berduka dan merasa sangat kehilangan, paculah diri untuk berani mencari seorang teman hidup lain, lalu ya nikahi dia.
Kalau ditinggal mati anjing atau kucing kesayangan, atau ayam jago kecintaan, ya carilah penggantinya dan sayangi lagi.
Jangan melekat kelamaan terhadap mereka yang sudah pindah ke rumah ketiadaan. "The broken heart" masih bisa dilem atau dilas jadi satu lagi. Betul, bukan?!