Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Penulis - Science and culture observer

Our thoughts are fallible. We therefore should go on thinking from various perspectives. We will never arrive at final definitive truths. All truths are alive, and therefore give life, strength and joy for all.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Era Organisme Hibrid Manusia-Babi Sudah di Ambang Pintu

28 Januari 2017   23:14 Diperbarui: 29 Januari 2017   20:32 2515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khimera dalam mitologi Yunani. (www.ngkids.co.nz)

Bagaimanapun juga, jalan untuk menghasilkan organ-organ hibrid manusia-babi masih panjang, tetapi langkah yang diambil sudah betul. Era khimera manusia-babi sudah di ambang pintu. Tak lama lagi, para ilmuwan sudah akan berada di dalam era ini. Di saat itu, transplantasi organ khimera manusia-babi akan menjadi praktek yang rutin. Aspek ekonominya adalah: peternakan khimera manusia-babi akan menjadi satu bidang usaha baru yang akan sangat menguntungkan.

Organ hibrid apa yang mau diproduksi, bergantung organ apa yang dibutuhkan, misalnya hati, ginjal, paru, atau berbagai kelenjar, pankreas, limpa, empedu, atau bahkan jantung. Dalam hal ini, teknik yang sangat cermat dibutuhkan, yang melibatkan teknik pengeditan DNA yang dinamakan CRISPR-Cas9 yang kini sudah semakin halus dan bervariasi. Lebih bagus jika semua organ internal dalam tubuh khimera manusia-babi dapat ditransplantasi dengan aman ke dalam tubuh manusia.

Lalu? Ya setelah embrio manusia-babi hibrid itu berkembang dan organ-organ yang dibutuhkan sudah terbentuk besar dan sempurna (atau yang masih setengah matang?), organ-organ hibrid ini diambil, diangkat dan dikeluarkan dari tubuh si babi. 

Lalu? Ya... organ hibrid itu selanjutnya ditransplantasi ke dalam tubuh seorang pasien manusia yang membutuhkan organ tertentu karena organ aslinya (ginjal atau hati atau paru dll) sudah rusak.

Oh begitu? Jadi, khimera yang dimaksud para ilmuwan itu khimera ORGAN-ORGAN INTERNAL hibrid manusia-babi?

Yuup, persis! Tujuannya ya menyediakan organ-organ hibrid manusia-babi yang ketika sudah ditransplantasi ke dalam tubuh manusia, organ asing ini TIDAK DITOLAK oleh sistem kekebalan tubuh manusia karena organ tersebut juga terdiri dari sel-sel dan jejaring sel manusia (katakanlah si A) yang dikenali sistem imunitas tubuh manusia (si A). Tentu saja, masih diperlukan sejumlah langkah medik yang akan sepenuhnya mengamankan baik organ hibrid yang sudah ditransplantasi maupun diri si pasien penerima organ hibrid itu.

Oh begitu. Tapi, nanti dulu. Kenapa hewan babi yang dipilih? Kenapa tidak tikus, marmut, kelinci, kambing, sapi atau hewan mamalia lain?

Loh di atas kan sudah saya tulis, ujicoba sudah dilakukan banyak kali dalam beberapa dasawarsa terakhir, mulai dengan tikus hingga ke ternak potong. Hewan-hewan pengerat tidak bisa dipakai, karena tubuh mereka kecil. Babi dipilih karena sel-sel, jejaring fisiologis sel-sel yang membentuk organ, anatomi dan ukuran organ-organ babi, semuanya paling dekat atau paling menyerupai dan paling klop dengan organ-organ manusia. Jadi, demi keandalan, efisiensi dan efektivitas keilmuwan, hewan babi yang dipakai. Belum ada pilihan lain.

Uppss, ada satu pertanyaan lagi. Kenapa organ yang ditransplantasi tidak diambil dari sesama manusia saja? Kenapa harus dari babi?

Nah, itulah soalnya. Pasien yang menunggu transplantasi organ di seluruh dunia sangat banyak dan mereka harus antri dan menunggu berbulan-bulan bahkan bisa lebih dari satu tahun atau malah keburu mati duluan sebelum donor organ insani yang pas didapat. Selain itu, biaya transplantasi organ insani dari manusia ke manusia sangat tinggi.

Nah, setelah banyak pertimbangan, para ilmuwan memutuskan untuk memakai hewan babi untuk memproduksi organ-organ hibrid manusia-babi. Prosesnya dimulai sangat dini, pada kurun embrio. Langkah ini diambil untuk mengatasi persoalan etis yang akan muncul jika yang dipakai bukan embrio, tetapi bayi babi yang baru lahir, misalnya. Bayi babi juga harus kena perlindungan bioetis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun