Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Penulis - Science and culture observer

Our thoughts are fallible. We therefore should go on thinking from various perspectives. We will never arrive at final definitive truths. All truths are alive, and therefore give life, strength and joy for all.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Era Organisme Hibrid Manusia-Babi Sudah di Ambang Pintu

28 Januari 2017   23:14 Diperbarui: 29 Januari 2017   20:32 2515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam mitologi Yunani, khimera adalah makhluk betina yang sangat menakutkan, bertubuh gabungan dari bagian-bagian tubuh dua atau lebih makhluk lain, hidup di Lykia, Asia Kecil, anak dari pasangan Typhoeus dan Ekhidna, bersaudara dengan Kerberus dan Hydra Lernaen. Kepala dan tubuhnya berbentuk seekor singa yang dari mulutnya dapat menyemburkan api. Pada punggungnya muncul kepala seekor kambing. Ujung ekornya berupa kepala seekor ular. Deskripsi keseluruhan tubuh khimera terdapat dalam karya Hesiod yang berjudul Theogony (abad ketujuh SM).

Tentu anda dapat berimajinasi sendiri untuk bentuk-bentuk khimera yang lain. Misalnya, makhluk berkepala sapi atau banteng dengan tubuh manusia dan berekor leher naga yang dari mulutnya sewaktu-waktu terhembus angin puting beliung. Tentu sosok-sosok hibrid ini adalah monster-monster yang sangat menakutkan dan mengerikan. Kalau anda betulan berjumpa dengan organisme khimera, anda pasti akan lari ngibrit panik dan ketakutan, mungkin juga ngompol. Ha ha.

Entah ini GOODNEWS atau BADNEWS: Dalam era sains modern sekarang ini, makhluk khimera tidak lagi berada dalam wilayah mitologi, tapi sudah dicoba diciptakan di laboratorium-laboratorium sains-tek di sejumlah negara maju.

Setelah lewat ujicoba dengan hewan-hewan pengerat seperti tikus rumah (mouse) yang digabung dengan tikus got (rat), juga dengan ternak potong seperti sapi, akhirnya para ilmuwan sekarang ini fokus pada khimera MANUSIA-BABI.

Ini tentu reaksi anda: Hah? Manusia-babi? Kepala babi dengan tubuh manusia? Atau kepala (dus juga otak) manusia dengan tubuh babi? Etis gak tuh? Merendahkan martabat manusia gak tuh? Tuhan pasti akan mengutuk para ilmuwan jika khimera manusia-babi diciptakan.

Eeiiitt, nanti dulu. Jangan panik begitu. Juga jangan ngompol. Ini saya jelaskan lebih jauh.

Bukan khimera Manusia-Babi ini yang sedang diupayakan untuk diciptakan para ilmuwan loh! (avaxnews.com)
Bukan khimera Manusia-Babi ini yang sedang diupayakan untuk diciptakan para ilmuwan loh! (avaxnews.com)
Khimera manusia-babi sedang dikaji terus dan diujicoba di lab bukan untuk tujuan menciptakan makhluk manusia-babi ragawi betulan yang terlihat berjalan-jalan di dalam sebuah mall atau di taman-taman kota atau di hotel-hotel. Tentu manusia-babi jenis ini akan bisa diciptakan oleh para saintis nanti, jika mereka mau. Tapi saya yakin, bioetika akan mencegah mereka bergerak ke situ.

Jadi? Ya, sederhana saja, tujuan para ilmuwan adalah menghasilkan organ-organ hibrid manusia-babi dalam tubuh babi yang berisi sekaligus sel-sel individual dan jaringan sel-sel yang lebih kompleks.

Setelah menginjeksikan stem sel pluripoten manusia (human Pluripotent Stem Cells, hPSC) ke dalam EMBRIO babi lewat teknik yang rumit (yang melibatkan sinar laser untuk membuat lubang sangat kecil pada sel-sel babi sebagai sebuah pintu masuk bagi sel-sel manusia), sel-sel manusia dan sel-sel babi yang tergabung itu kemudian berkembang menjadi jejaring sel-sel yang lebih besar dan kompleks, lalu membentuk organ-organ hibrid manusia-babi.

Tentu untuk embrio babi terbentuk yang kemudian ke dalamnya diinjeksikan sel-sel manusia, dan sel-sel hibrid manusia-babi ini bertumbuh dan berkembang lalu membentuk organ-organ, proses alamiah dan intervensi teknologi harus dilewati. Garis besarnya kita semua sudah tahu: fertilisasi IVF, zygote, embrio, penempatan embrio ke dalam rahim seekor babi betina, masa fetus atau janin, masa kehamilan hingga kelahiran.

Ada satu hal yang saya belum tahu pasti, ini: Apakah untuk suatu organ khimera manusia-babi dapat ditransplantasi ke dalam tubuh manusia, organ khimera ini harus sudah dewasa dan matang betul di dalam tubuh seekor khimera manusia-babi, ataukah bisa juga yang ditransplantasi itu organ khimera yang setengah matang dan selanjutnya akan tumbuh menjadi dewasa dan matang betul dengan daya dan kemampuan kerja yang penuh di dalam tubuh manusia penerima transplantasi organ itu sendiri.

Bagaimanapun juga, jalan untuk menghasilkan organ-organ hibrid manusia-babi masih panjang, tetapi langkah yang diambil sudah betul. Era khimera manusia-babi sudah di ambang pintu. Tak lama lagi, para ilmuwan sudah akan berada di dalam era ini. Di saat itu, transplantasi organ khimera manusia-babi akan menjadi praktek yang rutin. Aspek ekonominya adalah: peternakan khimera manusia-babi akan menjadi satu bidang usaha baru yang akan sangat menguntungkan.

Organ hibrid apa yang mau diproduksi, bergantung organ apa yang dibutuhkan, misalnya hati, ginjal, paru, atau berbagai kelenjar, pankreas, limpa, empedu, atau bahkan jantung. Dalam hal ini, teknik yang sangat cermat dibutuhkan, yang melibatkan teknik pengeditan DNA yang dinamakan CRISPR-Cas9 yang kini sudah semakin halus dan bervariasi. Lebih bagus jika semua organ internal dalam tubuh khimera manusia-babi dapat ditransplantasi dengan aman ke dalam tubuh manusia.

Lalu? Ya setelah embrio manusia-babi hibrid itu berkembang dan organ-organ yang dibutuhkan sudah terbentuk besar dan sempurna (atau yang masih setengah matang?), organ-organ hibrid ini diambil, diangkat dan dikeluarkan dari tubuh si babi. 

Lalu? Ya... organ hibrid itu selanjutnya ditransplantasi ke dalam tubuh seorang pasien manusia yang membutuhkan organ tertentu karena organ aslinya (ginjal atau hati atau paru dll) sudah rusak.

Oh begitu? Jadi, khimera yang dimaksud para ilmuwan itu khimera ORGAN-ORGAN INTERNAL hibrid manusia-babi?

Yuup, persis! Tujuannya ya menyediakan organ-organ hibrid manusia-babi yang ketika sudah ditransplantasi ke dalam tubuh manusia, organ asing ini TIDAK DITOLAK oleh sistem kekebalan tubuh manusia karena organ tersebut juga terdiri dari sel-sel dan jejaring sel manusia (katakanlah si A) yang dikenali sistem imunitas tubuh manusia (si A). Tentu saja, masih diperlukan sejumlah langkah medik yang akan sepenuhnya mengamankan baik organ hibrid yang sudah ditransplantasi maupun diri si pasien penerima organ hibrid itu.

Oh begitu. Tapi, nanti dulu. Kenapa hewan babi yang dipilih? Kenapa tidak tikus, marmut, kelinci, kambing, sapi atau hewan mamalia lain?

Loh di atas kan sudah saya tulis, ujicoba sudah dilakukan banyak kali dalam beberapa dasawarsa terakhir, mulai dengan tikus hingga ke ternak potong. Hewan-hewan pengerat tidak bisa dipakai, karena tubuh mereka kecil. Babi dipilih karena sel-sel, jejaring fisiologis sel-sel yang membentuk organ, anatomi dan ukuran organ-organ babi, semuanya paling dekat atau paling menyerupai dan paling klop dengan organ-organ manusia. Jadi, demi keandalan, efisiensi dan efektivitas keilmuwan, hewan babi yang dipakai. Belum ada pilihan lain.

Uppss, ada satu pertanyaan lagi. Kenapa organ yang ditransplantasi tidak diambil dari sesama manusia saja? Kenapa harus dari babi?

Nah, itulah soalnya. Pasien yang menunggu transplantasi organ di seluruh dunia sangat banyak dan mereka harus antri dan menunggu berbulan-bulan bahkan bisa lebih dari satu tahun atau malah keburu mati duluan sebelum donor organ insani yang pas didapat. Selain itu, biaya transplantasi organ insani dari manusia ke manusia sangat tinggi.

Nah, setelah banyak pertimbangan, para ilmuwan memutuskan untuk memakai hewan babi untuk memproduksi organ-organ hibrid manusia-babi. Prosesnya dimulai sangat dini, pada kurun embrio. Langkah ini diambil untuk mengatasi persoalan etis yang akan muncul jika yang dipakai bukan embrio, tetapi bayi babi yang baru lahir, misalnya. Bayi babi juga harus kena perlindungan bioetis.

Selain itu, para ilmuwan juga sangat mewaspadai kemungkinan sel-sel manusia yang digabung dengan sel-sel embrionik babi akan juga menyusup ke sel-sel babi yang akan membentuk otak hibrid manusia-babi. Ini bisa terjadi sewaktu-waktu. Jika terjadi, anda akan hidup bersama babi yang memiliki otak cerdas manusia, yang, bayangkanlah, bisa memahami matematika, fisika bahkan teknologi kecerdasan buatan, dan aktif di medsos. Ngeri ya? Ya. Tapi para ilmuwan tahu, ke arah mana mereka harus bergerak maju. Don't worry, dear.

Eh, maaf, maaf ya, masih ada satu pertanyaan lagi. Apa boleh orang yang menganut agama-agama yang mengharamkan hewan babi memanfaatkan organ khimera manusia-babi untuk ditransplantasi ke dalam tubuh mereka?

Waah, maaf juga, saya tidak bisa mewakili mereka untuk menjawab pertanyaan itu. Mereka bebas menentukan sikap sendiri. Yang saya uraikan dengan sederhana di atas, dalam bahasa yang non-teknis, adalah sains-tek, bukan doktrin keagamaan apapun. Saya selalu mendisiplinkan diri untuk tidak mencampuraduk ilmu pengetahuan dengan agama-agama. Pencampuradukan ini hanya menimbulkan kebodohan dan kekacauan kognitif.

Oh ya, jika anda mau membaca reportase populer tentang penelitian khimera manusia-babi, ini saya berikan dua sumber di sini dan di sini. 

Jika anda membutuhkan uraian teknis akademik tentang khimera manusia-babi, uraiannya tersedia di jurnal CELL vol. 168, Issue 3, pp. 473-486. Edisi 15, Januari 26, 2017. Teks penuhnya tersedia di sini.

Begitu saja ya. Silakan share tanpa perlu minta izin dulu. Terima kasih.

Selamat bermimpi jumpa khimera! Khimera yang jelita atau tampan, tentunya.

Salam,
ioanes rakhmat

IMLEK 2017|2568
28 Januari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun