Selain itu, para ilmuwan juga sangat mewaspadai kemungkinan sel-sel manusia yang digabung dengan sel-sel embrionik babi akan juga menyusup ke sel-sel babi yang akan membentuk otak hibrid manusia-babi. Ini bisa terjadi sewaktu-waktu. Jika terjadi, anda akan hidup bersama babi yang memiliki otak cerdas manusia, yang, bayangkanlah, bisa memahami matematika, fisika bahkan teknologi kecerdasan buatan, dan aktif di medsos. Ngeri ya? Ya. Tapi para ilmuwan tahu, ke arah mana mereka harus bergerak maju. Don't worry, dear.
Eh, maaf, maaf ya, masih ada satu pertanyaan lagi. Apa boleh orang yang menganut agama-agama yang mengharamkan hewan babi memanfaatkan organ khimera manusia-babi untuk ditransplantasi ke dalam tubuh mereka?
Waah, maaf juga, saya tidak bisa mewakili mereka untuk menjawab pertanyaan itu. Mereka bebas menentukan sikap sendiri. Yang saya uraikan dengan sederhana di atas, dalam bahasa yang non-teknis, adalah sains-tek, bukan doktrin keagamaan apapun. Saya selalu mendisiplinkan diri untuk tidak mencampuraduk ilmu pengetahuan dengan agama-agama. Pencampuradukan ini hanya menimbulkan kebodohan dan kekacauan kognitif.
Oh ya, jika anda mau membaca reportase populer tentang penelitian khimera manusia-babi, ini saya berikan dua sumber di sini dan di sini.Â
Jika anda membutuhkan uraian teknis akademik tentang khimera manusia-babi, uraiannya tersedia di jurnal CELL vol. 168, Issue 3, pp. 473-486. Edisi 15, Januari 26, 2017. Teks penuhnya tersedia di sini.
Begitu saja ya. Silakan share tanpa perlu minta izin dulu. Terima kasih.
Selamat bermimpi jumpa khimera! Khimera yang jelita atau tampan, tentunya.
Salam,
ioanes rakhmat
IMLEK 2017|2568
28 Januari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H