Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Penulis - Science and culture observer

Our thoughts are fallible. We therefore should go on thinking from various perspectives. We will never arrive at final definitive truths. All truths are alive, and therefore give life, strength and joy for all.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seluk-beluk Orientasi Seksual LGBT (Bagian 1)

3 Mei 2016   17:21 Diperbarui: 19 Juli 2016   11:31 4306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

/11/ Sumber https://mitpress.mit.edu/books/sexual-brain.

/12/ Simon LeVay, The Sexual Brain (Cambridge/London, MA/UK: MIT Press1993,1994), hlm. xi-xii. 

/13/ Simon LeVay, The Sexual Brain, hlm. xiii-xiv. 

/14/ Simon LeVay, The Sexual Brain, hlm. 120-121.

/15/ Simon LeVay, The Sexual Brain, hlm. 122. 

/16/ Simon LeVay, The Sexual Brain, hlm. xiv.

/17/ Simon LeVay, The Sexual Brain, hlm.129. 

/18/ Simon LeVay, The Sexual Brain, hlm. xii.

/19/ Simon LeVay, The Sexual Brain, hlm. 108-109. 

/20/ Simon LeVay, The Sexual Brain, hlm. 137.

/21/ Simon LeVay, The Sexual Brain, hlm. 129. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun