Mohon tunggu...
Rio Febriansyah
Rio Febriansyah Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang yang merasa bodoh tapi sedikit menghibur. Tidak cerdas, tidak tampan juga, apalagi berwibawa. Tetapi jujur, dan sering bangga dengan kebodohannya. Sekarang sedang senang menulis, cek http://ioaddakhil.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Filantropi Kecil

22 Januari 2014   14:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:35 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petani ini sangat menyadari hukum keterhubungan dalam kehidupan. Dia tidak dapat meningkatkan kualitas jagungnya jika dia tidak membantu tetangganya untuk melakukan hal yang sama.

Dari cerita tersebut mungkin kita dapat menarik kesimpulan, orang-orang seperti  Bill Gates, Warren Buffet, Mark Elliot Zuckerberg dan Larry Ellison masih akan terus menjadi orang-orang kaya di muka bumi ini meskipun mereka terus menerus menyumbangkan harta kekayaannya untuk kepentingan kemanusiaan. Bahkan diantara mereka ada yang menyumbangkan sebagian besar hartanya. Kisah-kisah orang tersebut seharusnya bisa membuka mata kita semua bahwa di dalam kehidupan, mereka yang ingin menikmati kemakmuran harus memulai dengan berusaha meningkatkan taraf hidup orang-orang di sekitarnya.

Oleh karena itu Warren Buffett dan Bill Gates mengajak para miliarder lainnya untuk menyumbangkan kekayaannya demi kepentingan kemanusiaan. Pada bulan Desember 2010 para miliarder di Amerika Serikat menandatangani deklarasi The Giving Pledge, dimana mereka berkomitmen untuk menyumbangkan sedikitnya separuh kekayaan mereka untuk misi kemanusiaan. The Giving Pledge itu sendiri di deklarasikan oleh Warren Buffett dan Bill Gates yang merupakan kampanye untuk mendorong orang-orang terkaya di dunia membuat komitmen untuk memberikan sebagian dari kekayaan mereka untuk menjadi seorang filantropi. Kampanye ini secara khusus berfokus pada miliarder. The Huffington Post melaporkan pada April 2012 bahwa telah ada 81 miliarder yang berkomitmen untuk memberikan setidaknya setengah dari kekayaan mereka untuk amal dan pada Juli 2013 telah tercatat 113 miliarder telah mendatangani The Giving Pledge yang terdiri dari individu, pasangan, kelompok atau keluarga.

Dari tulisan ini banyak ditemukan kata "Filantropi". Mungkin saat ini tidak banyak yang mengetahui arti dari kata tersebut, termasuk saya sendiri sebelum melakukan googling hehehe... Dari yang saya temukan filantropi berasal dari bahasa Yunani yaitu: philein yang berarti cinta dan anthropos yang berarti manusia. Jadi filantropi adalah tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia, sehingga menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain. Istilah ini umumnya diberikan pada orang-orang yang memberikan banyak dana untuk amal. Biasanya, filantropi seorang kaya raya yang sering menyumbang untuk kaum miskin. Selanjutnya saya akan coba kembali share cerita tentang kebaikan sebagai berikut:

Suatu hari Fatimah binti Muhammad sedang jatuh sakit. Selama itu Fatimah dirawat oleh suaminya, Ali bin Abi Thalib. Selama Fatimah sakit Ali tak segan menggantikan tugas beliau sebagai istri, dengan halus Ali bertanya pada Fatimah "Adakah sesuatu yang sedang istrinya inginkan agar cepat sembuh ?"

Sejenak kemudian Fatimah menjawab bahwa ia menginginkan buah delima. Segeralah Ali berangkat ke pasar dan membeli sebuah delima. Sebuah? Ya, karena memang saat itu uang beliau hanya cukup untuk membeli sebuah delima saja

Dalam perjalanan pulang beliau melihat seseorang yang meringkuk sedih di sudut jalan. Setelah percakapan singkat, tahulah beliau bahwa orang tersebut begitu miskinnya hingga sudah dua hari tidak makan. Ali membagi delimanya menjadi dua bagian dan berkata“Tabahkanlah hatimu. Percayalah bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang baik. Bertasbihlah kepada Allah dan ambillah separuh buah ini semoga dapat meringankan penderitaanmu”

Sesampainya di rumah Ali menyerahkan delima yang hanya separuh itu kepada istri tercintanya. Lalu Ali berkisah tentang mengapa delima itu tinggal separuh. Mengetahui kisah itu justru membuat Fatimah lega dan semakin membaik.

Di tengah kegembiraan tersebut, Salman al Farisi bertamu ke rumah mereka sambil membawa sesuatu yang ditutup kain. Setelah mengucap salam, Salman menjelaskan bahwa yang dibawanya adalah sembilan buah delima. Salman berkata “Ini dari Allah, untuk rasul-Nya, dan seterusnya untuk Anda”.

Mendengar jawaban tersebut Ali berkata “Tidak mungkin buah itu dari Allah, kalau benar dari Allah maka jumlahnya adalah 10" . Ali berkata bukankah Allah berfirman “Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya pahala 10 kali lipat amalnya” (Al An’am: 160)

Lalu Salman pun tersipu sambil mengeluarkan sebuah delima lagi dari lengan bajunya. Dia berkata “Tak terlintas dalam pikiranku untuk mengambil buah delima itu. Sesungguhnya aku bermaksud mengujimu karena begitu seringnya aku mendengar Rasulullah memuji keluasan ilmu dan kecerdasanmu”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun