Mohon tunggu...
Inyong Budiono
Inyong Budiono Mohon Tunggu... -

Seorang jurnalis di Sumatera Barat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kincia Kamba Tigo : Teknologi Hijau Karya Anak Nagari Simawang - Rambatan

21 September 2016   11:35 Diperbarui: 21 September 2016   11:48 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kincir air raksasa tersebut terbuat dari bahan bambu dan kayu yang lebih murah biayanya, sederhana pembuatannya, dan ramah lingkungan . Hanya tonggak penyangga terbuat dari beton cor agar kokoh menahan beban kincir.  Air yang telah ditampung oleh bambu - bambu yang terikat pada Kincir dialirkan melalui pipa menuju Tandon Air berukuran 4x 4 X 2 meter. 

Dari Tandon Air yang berada kurang lebih 15 meter dari permukaan sungai Batang Ombilin, air akan meluncur melalui pipa baja dan memompa air yang tertampung melalui sebuah pipa hitam berdiameter 2 inchi. Air dari pipa 2 inchi inilah yang terus mendaki dan mengalir menuju Tandon di atas dekat Masjid Al Istiqomah.

img-20160913-110900-01-57e209d38123bdef0bd65f09.jpeg
img-20160913-110900-01-57e209d38123bdef0bd65f09.jpeg
Keseluruhan Biaya Ditanggung Perantau 

Pembuatan Kincir air Kamba Tigo ini  menelan biaya lebih dari 400 juta rupiah. Dari keseluruhan dana pembuatan kincir dan pemeliharaan nya hingga kini masih ditanggung 100 persen oleh para perantau Padang Datar. Para Perantau tersebut juga membiayai dalam pembelian pipa dan sistem automatis pompa hidrolik yang mendorong air yang bersumber dari kincir air untuk mendorong air ke tempat yang lebih tinggi sehingga bisa di manfatkan secara keseluruhan bagi masyarakat . Sehingga air yang dialirkan dapat dipakai untuk keperluan masjid , musholla, dan keperluan masyarakat umum yang lebih luas lagi.

"Alhamdulilah dengan adanya kincir air kembar tiga yang ukurannya boleh di katakan terbesar ini telah mampu untuk memenuhi kebutuhan air bagi sebagian besar masyarakat Jorong Padang Datar, " jelas Amiruddin.

Amiruddin juga menambahkan bahwa menurut penjelasan Anwar Sang Perancang Kincir, pompa hidrolik yang menggunakan tenaga air yang dialirkan oleh tiga kincir tersebut mampu mendaki hingga ketinggian 128 meter dari dasar sungai Batang Ombilin. Dan mampu mengalirkan air bersih sejauh lebih kurang 1200 meter. Dan diperkirakan, dengan kemampuan satu buah pompa yang ada sekarang ini, air yang dipompakan keatas lebih 25 kubik per hari. Maka, Anwar ( Sang Perancang Kincir) telah memperhitungkan jika ditambah dengan 3 pompa lagi maka kebutuhan air untuk seluruh pemukiman dan persawahan di Jorong Padang Datar sangat tercukupi, bahkan bisa berlebih .

img-20160913-123950-01-57e209832323bd4a0aa5fb83.jpeg
img-20160913-123950-01-57e209832323bd4a0aa5fb83.jpeg

Kincir Kamba Tigo Memiliki Estetika Dan Eksotika Tersendiri 

Seiring dengan berjalannya waktu, Kincia Kamba Tigo yang semula bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Jorong Padang Datar dan persawahan, akhirnya bergeser menjadi sebuah destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.

img-20160913-112812-01-57e20a74ee9273aa0bee9a5f.jpeg
img-20160913-112812-01-57e20a74ee9273aa0bee9a5f.jpeg
Hal ini karena kincir air tradisional ini mengandung nilai seni, estetika, dan Eksotika tersendiri. Banyak dari wisatawan yang memanfaatkan latarbelakang Kincir untuk berfoto selfie. Pemandangan alam dan perbukitan yang ada di sekitar Kincia Kamba Tigo juga memberikan spot luar biasa bagi para Photographer. Tak pelak lagi, banyak wisatawan yang datang berkunjung ke kincir ini.

Menyikapi banyak nya wisatawan yang berkunjung ke Jorong Padang Datar, akhirnya Kelompok Pemuda Padang Datar yang diketuai oleh Basri mencoba mengantisipasi dengan membuka jasa parkir kendaraan para wisatawan. Sedangkan untuk masuk ke area tempat Kincia Kamba Tigo belum ditarik bayaran alias masih gratis.

img-20160913-111011-01-57e20b2dc923bd5829dba849.jpeg
img-20160913-111011-01-57e20b2dc923bd5829dba849.jpeg
Beberapa warga Padang Datar pun berinisiatif membuka warung sederhana baik di area parkiran maupun di sekitar Kincia. Mereka mengaku mendapatkan penghasilan yang cukup lumayan semenjak kincir tersebut banyak dikunjungi wisatawan. Dihari libur , para penjual tersebut mengaku bisa meraup omzet hingga 400 ribu rupiah, sementara ketika hari biasa omzet mereka berkisar 100 ribu hingga 200 ribu rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun