Bali sebagai destinasi wisata internasional, telah memperkenalkan kudapan tradisional yang beragam. Salah satunya adalah Sere Dele, sere dele merupakan kudapan khas Gianyar, sebuah kabupaten yang berada di bali yang terkenal dengan seni nya.
 Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai kuliner oriental lainnya, silahkan kunjungi kanal youtube saya, dimana pada kesempatan yang lalu saya sempat membahas hidangan thailand dan vietnam bersama dosen dan mahasiswa Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia. dalam program Praktisi Mengajar yang di inisiasi oleh KEMENDIKBUDRISTEK Republik Indonesia. Semoga Bermanfaat
Sere dele berasal dari Desa Sidan, menurut penuturan Perbekel desa sidan, sere dele telah secara turun temurun di hidangkan sebagai lauk pokok atau peneman. Â selain itu, pengolahan yang unik dan memiliki aroma yang khas membuat sere dele acapkali di sandingkan dengan nato, sebuah kudapan yang berasal dari jepang yang berasal dari kedelai.Â
Natto dan sere dele, dari bahan yang digunakan sangat mirip, yang mana  sama-sama menggunakan kedelai yang di fermentasi, namun natto menggunakan jerami sebagai penutup kedelai, sedangkan sere dele menggunakan daun pisang. adapun proses pembuatan sere dele sebagai berikut:
1. kedelai yang sudah di rendam selama 12-24jam, di kukus/rebus selama 15-25menit, lalu di angin-anginkan hingga dingin.Â
2. kedelai yang sudah dingin, kemudian di tutup alasi dengan daun pisang dan di tutup rapat-rapat.
3. kedelai yang sudah di tutup daun pisang, di diamkan di suhu ruangan selama 2-3 hari (jika ingin bau yang lebih tajam, dapat 4hari)
4. setelah proses fermentasi selesai, permukaan kedelai akan mulai lengket dan berlendir, jangan khawatir karena ini yang kita cari!
5. tumis bumbu dasar kuning yang telah di haluskan (kunyit, bawang putih, bawang merah, jahe, ketumbar)
6. setelah bumbu harum, masukan irisan bawang merah dan putih serta cabai sesuai selera, masukan sere dele dalam keadaan api mati dan aduk hingga merasa, tambahkan penyedap berupa garam.
7. sere dele siap di hidangkan bersama nasi panas!
Selamat mencoba.
baca juga:
Mengenal 5 Makanan Khas Myanmar/Burma yang Pas buat Vegan atau Diet
5 Destinasi Kuliner di Thailand dari Mark Wiens yang Wajib Anda Kunjungi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H