Flew our the window
We traded our customs
Foe sunglasses and pop
We turned sacred ceremonies
Into ten-cents peep shows
Pada forum yang sama, Imelda macros telah menyampaikan kekhawatiranna dengan mengatakan bahwa para kritisi social mengecam keramah-tamaha bangsa pilipina sebagai hal yang merugikan bangsa pilipina sendiri. Imelda macros kembali menegasakn bahwa: kami diperingatkan oleh mereka, bahwa keramah tamahan kami dapat disalahgunakan dan sikap bersahabat kami akan di jadikan untuk menghancurkan kami sendiri.Â
Kami dinashekati agar bangsa kami lebih bersifat "impersonal", lebih efisien dan bertindak sebagai pengusaha yang ketat, watak manila sebagai kota metropolitan tidak akan berubah menjadi efisien tanpa hati, nyaman tapi kesepian, kosmopolian tapi dingin."Â
kritik Imelda berlajut kepada hal-hal yang lebih dalam seperti jangan sampai pariwisata hanya sekedar media pemenuhan kebutuahn fisik dan hal-hal baru, penyesuaian diri dengan suatu iklim yang asing dan kenikmatan manusiawi, tetapi alangkah baiknya pariwisata tetap sebagai cara kita berpetuagan dalam menemuka khazanah seni dan budaya yang luput dari mata kita,Â
pelaku pariwisata sudah harus memikirkan pariwisata sebagai tata sosial, konservasi kekayaan alam dan keseimbangan ekologis alam, jangan sampai terjebak pada modernisasi dan homogenitas yang menghilangkan ciri khas dari suatu kota, dua hal tersebut akan menghancurkan ciri fisik kota dan jaringan social masyarakat yang bersifat tradisional, jangan sampai ini menjadi momentum penjajahan di era modern yang berkedok wisata,Â
kita sudah lihat pada dewasa sekarang kualitas turis yang datang khususnya Bali merosot tajam sejak di berlakukannya mass tourism yang lebih menyasar kuantitas turis daripada kualitas turis yang datang berkunjung.
Demikianlah, tanpa disadari kegiatan kepariwisataan telah menimbulkan efek negative dan bila tidak segera di benahkan, kekhawatiran yang di sampaikan pada tulisan ini akan menjadi kenyataa dan dapat membahayakan kehidupan sosial. Setiap keuntungan selalu dihantui oleh resiko dan tidak terkecuali dengan pariwisata,Â