Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Peluang Mikroorganisme dari Lingkungan Ekstrem untuk Bioremidiasi Plastik

21 Juni 2024   23:45 Diperbarui: 22 Juni 2024   00:14 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah dominan Plastik di TPA Sente Di Kabupaten Klungkung ( Sumber Foto : Balipuspanews) 

Kembali topik plastik menarik diungkap, karena plastik tidak bisa lepas dari kehidupan manusia.Penggunaannya yang masif dan masa pakai yang  singkat, menyebabkan plastik terus menghancam kehidupan di bumi.  

Polusi plastik telah menjadi salah satu masalah lingkungan hidup yang paling mendesak, seiring dengan pesatnya peningkatan produksi produk plastik sekali pakai yang melampaui kemampuan dunia untuk mengatasinya. 

Polusi plastik paling banyak terlihat di negara-negara kurang makmur di Asia dan Afrika, dimana sistem pengumpulan sampah seringkali tidak efisien atau bahkan tidak ada sama sekali. 

Namun negara-negara kaya, terutama negara-negara dengan tingkat daur ulang yang rendah, juga mengalami kesulitan dalam mengumpulkan sampah plastik dengan benar. Sampah plastik sudah tersebar luas sehingga mendorong upaya untuk membuat perjanjian global yang dinegosiasikan oleh PBB.

BEBERAPA FAKTA PENTING TENTANG PLASTIK


Setengah dari seluruh plastik yang pernah diproduksi dibuat dalam rentang 15 tahun terakhir. Produksi meningkat secara eksponensial, dari 2,3 juta ton pada tahun 1950 menjadi 448 juta ton pada tahun 2015. Produksi diperkirakan meningkat dua kali lipat pada tahun 2050.

Setiap tahun, sekitar 8 juta ton sampah plastik dibuang ke lautan dari negara-negara pesisir. Hal ini setara dengan menempatkan lima kantong sampah penuh sampah di setiap kaki garis pantai di seluruh dunia.

Plastik sering kali mengandung zat aditif yang menjadikannya lebih kuat, lebih fleksibel, dan tahan lama. Namun banyak dari bahan tambahan ini dapat memperpanjang umur produk jika menjadi sampah, dengan beberapa perkiraan berkisar setidaknya 400 tahun baru bisa  terurai.

BAGAIMANA INI BISA TERJADI?

Plastik yang terbuat dari bahan bakar fosil baru berusia lebih dari satu abad. Produksi dan pengembangan ribuan produk plastik baru mengalami percepatan setelah Perang Dunia II sehingga kehidupan tanpa plastik tidak dapat dibayangkan saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun