Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Peluang Mikroorganisme dari Lingkungan Ekstrem untuk Bioremidiasi Plastik

21 Juni 2024   23:45 Diperbarui: 22 Juni 2024   00:14 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah dominan Plastik di TPA Sente Di Kabupaten Klungkung ( Sumber Foto : Balipuspanews) 

Plastik merevolusi pengobatan dengan alat penyelamat jiwa, memungkinkan perjalanan ruang angkasa, meringankan mobil dan jet--menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi-dan menyelamatkan nyawa dengan helm, inkubator, dan peralatan untuk air minum bersih.

Namun, kemudahan yang ditawarkan plastik memunculkan budaya membuang yang mengungkap sisi gelap dari bahan tersebut: Saat ini, plastik sekali pakai menyumbang 40 persen dari plastik yang diproduksi setiap tahun. Banyak dari produk-produk ini, seperti kantong plastik dan pembungkus makanan, hanya digunakan dalam hitungan menit hingga jam, namun produk-produk tersebut dapat bertahan di lingkungan selama ratusan tahun.

Permasalahan plastik memang sangat menarik, karena beberapa hal, yaitu  eksploitasi intensif, daur ulang yang buruk, frekuensi penggunaan yang rendah, dan resistensi plastik yang tidak biasa terhadap tindakan lingkungan dan mikrobiologis mengakibatkan akumulasi limbah dalam jumlah besar di lingkungan darat dan laut, yang menyebabkan bahaya besar bagi kehidupan manusia dan hewan. 

Dalam beberapa dekade terakhir, banyak perhatian ilmiah terfokus pada biodegradasi plastik. Karena periode evolusi kemunculannya di alam yang relatif singkat, tidak tersedia enzim yang cukup efektif untuk biodegradasinya.

Plastik dirancang untuk digunakan dalam kondisi yang biasa terjadi pada aktivitas manusia, dan sifat fisikokimianya berubah secara kasar pada parameter lingkungan ekstrem seperti suhu rendah, garam, atau pH rendah atau tinggi yang khas untuk kehidupan mikroorganisme ekstremofilik dan aktivitas enzimnya. 

Tinjauan ini merupakan upaya pertama untuk merangkum informasi yang sangat terbatas mengenai biodegradasi plastik sintetis konvensional oleh bakteri termofilik, alkalifilik, halofilik, dan psikrofilik di lingkungan alami dan kondisi laboratorium.

Sebagian besar data yang tersedia dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir dan menyangkut kelompok ekstremofil moderat. Dua pertanyaan utama disoroti di dalamnya: bakteri ekstremofilik mana dan enzim-enzimnya yang dilaporkan terlibat dalam degradasi berbagai plastik sintetis, dan apa dampak ekstremofil terhadap teknologi masa depan untuk menyelesaikan masalah polusi plastik ini?

SELAYANG PANDANG PLASTIK.

Plastik adalah berbagai macam bahan sintetik atau semi sintetik yang menggunakan polimer sebagai bahan utamanya. Plastisitasnya memungkinkan plastik untuk dicetak, diekstrusi, atau ditekan menjadi benda padat dengan berbagai bentuk. 

Kemampuan beradaptasi ini, ditambah berbagai sifat lainnya, seperti ringan, tahan lama, fleksibel, dan murah untuk diproduksi, telah menyebabkan penggunaannya secara luas. 

Plastik biasanya dibuat melalui sistem industri manusia. Kebanyakan plastik modern berasal dari bahan kimia berbasis bahan bakar fosil seperti gas alam atau minyak bumi; namun, metode industri terkini menggunakan varian yang terbuat dari bahan terbarukan, seperti turunan jagung atau kapas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun