Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Brerong

20 Juni 2024   22:59 Diperbarui: 22 Juni 2024   00:17 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari panas, namun angin berhebus sejuk,

Sang bayu itu melintasi sawah-sawah menghijau,

Menarik hati membuncah sukma

Dawai kerinduan kembali terusik  dalam senar-senar getaran hati

Semburat getaran aneh melintas tanpa suara.

Hati  terkesiap, sebentar ada orang berkerumun

Pinggir jalan ada Bangunan  toko gagah  tempat menjual barang kelontong

Lalu lalang, banyak orang membeli , dan pergi.

Getaran Sunyi semakin menguat, tanda-tanda keganjilan.

Beberapa saat , seorang pengendara  sepeda motor kaget , jatuh mencium bumi

Sebelumnya dia sempat Berteriak ketakutan,

lalu tak sadarkan diri, untuk beberapa saat

Aku melihat sesuatu, besar dan hitam, kata orang itu  dengan mata terbelalak dan liar

Ada yang berdiri di tempat itu,  telunjuknya mengarah  ke arah  toko itu

Aku takut membuka mata. Matanya berarir dan terus berteriak.

Hantarkan aku pergi dari tempat ini.

Semua orang sigap membantu, menghantarnya menjauh.

Tersiar kabar , dan bisik-bisik

Toko itu ada penunggunya, atau menggunakan penunggu

Tuk menarik  orang pada mau membeli

Kejadian demi kejadain aneh silang sengkarut

Orang pada saling toleh, tuk berbicara dalam senyap

Begitulah kabar sebelum kejadian itu,terus bergumul  menjadi simpul-simpul terkait

Sebab siapapun yang dikasi hadiah baik makanan atau uang

Orang itu sakit,  lama, dan ada yang sampai meninggal.,

Banyak orang curiga, pemilik toko menggunakan pesugihan

Usahanya lancar, dan pemilik nya  cepat kaya.

Dan terus terjadi , aneka mobil baru terus terbeli, walau zaman susah.

Kian lama, lagu bisik tetangga kian santer

Banyak  orang berpikir ulang untuk menginjakkan kaki di warung itu.

Bayangan   sepi menyelimuti suasana  toko itu,

Dan orang bisik-bisik lagi

Jangan-jangan  pemilik  toko itu memiliki" brerong  ...?

(Singaraja  , 20 Juni 2024)

catatan : Brerong (bahasa bali) = pesugihan  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun