Anda pembaca kompasiana, pasti  pernah menikmati es buah alpukat atau es teler, dan jus alpukat , apalagi disajikan dalam  saat udara panas, sangat menyegarkan,  dan menyehatkan. Alpukat penting bagi kesehatan karena kandungan nitrisinya yang sangat baik. Manfaat alpukat untuk kesehatan tidak perlu diragukan lagi. Manfaat tersebut diperoleh dari beragam nutrisi yang terkandung pada buah berwarna hijau ini. Selain bernutrisi, buah alpukat juga memiliki rasa yang nikmat dan cocok dikonsumsi oleh semua kalangan.
Buah alpukat dikenal dengan kandungan lemak baiknya, yakni lemak tak jenuh tunggal. Buah ini juga mengandung karbohidrat, serat, dan protein yang penting untuk kesehatan tubuh. Selain mengandung nutrisi tersebut, alpukat mengandung kalium, magnesium, lutein, folat, dan aneka vitamin, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin E, dan vitamin K.
Alpukat kini semakin dilirik di Kabupaten Buleleng Bali, banyak petani kini melakukan pengembangan penanaman alpukat. Mudah tumbuh , Â jarang kena penyakit, dan simpel dalam perawatan, serta harganya sangat menggiurkan.
Menurut BPS tahun 2023, Bali menghasilkan alpukat sebanyak  sebanyak 28.146 ribu ton dan Indoonesia sebanyak, 874.046 ribu ton Alpukat merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Buah yang dijuluki "Emas Hijau" ini juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan rasa yang enak sehingga digemari oleh masyarakat. Jawa Timur menjadi provinsi sentra alpukat terbesar Tanah Air. Produksinya mencapai 175,7 ribu ton. Disusul produksi dari Jawa Barat dan Jawa Tengah yang masing-masing sebanyak 104,6 ribu ton dan 73,9 ribu ton.
 Kabupaten Buleleng salah satu kabupaten di Bali yang terluas telah mendaftarkan, tanaman varietas  alpukat sebanyak 3 varietas yaitu diberi nama albo madenan, alputi madenan, dan jebelo madenan.Tiga jenis alpukat itu serta tiga tanaman buah lainnya  seperti manggis gempeng madenan ,  dua durian , yang diberi nama ki raja madenan dan mantun madenan. Kabupaten Buleleng telah mendapatkan sertifikat Perlindungan Varietas Lokal (PVT), dengan diterbitkannya Berita Resmi PVT dan Tanda Daftar Varietas Tanaman oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementan.
Secara khusus, alpukat baru-baru ini mendapatkan popularitas yang dramatis dan sering disebut sebagai "makanan super" karena komposisi nutrisi dan fitokimianya yang unik dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Hal ini menyebabkan peningkatan konsumsi alpukat secara eksponensial dari 2,23 pon per kapita pada tahun 2000 menjadi 7,1 pon per kapita pada tahun 2016 di Amerika Serikat. Namun, istilah "makanan super" telah digunakan secara ambigu di media populer, dan sering kali dipasarkan dengan klaim kesehatan yang menyesatkan dalam mencegah dan menyembuhkan penyakit.
 Mengingat popularitasnya yang luar biasa dan kandungan biokimianya yang beragam, alpukat juga telah banyak digunakan dalam industri makanan, nutraceutical, farmasi, dan kosmetik. Selain itu, khasiatnya yang bermanfaat bagi kesehatan telah diselidiki dalam sejumlah studi praklinis dan klinis dalam beberapa dekade terakhir.
Pada kesempatan ini  penulis  difokuskan pada ringkasan komprehensif dan penilaian penelitian yang dilakukan untuk memahami peran alpukat dan senyawa bioaktifnya dalam pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit, termasuk kanker, mikroba, peradangan, diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Penelitian yang menekankan komposisi nutrisi alpukat, metabolit utamanya, dan sifat farmakokinetiknya dan  beberapa aspek menarik untuk penelitian alpukat di masa depan.
SELAYANG PANDANG ALPUKAT