Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tempat Membuat Bulu Kuduk Merinding

16 Juni 2024   20:50 Diperbarui: 16 Juni 2024   21:16 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemampuan menerawang jauh, kini masih sebatas mimpi. Dia  dalam mimpi dia didatangi sosok yang selalu menjadikan dirinya hanyut dalam kelamnya awan hadir didepannya.  Sosok yang datang dalam mimpi adalah kakak dari temannya, yang kebetulan bekerja di luar negeri. Awan kelam dalam benak wayan, akan ada musibah. Lalu diinfokan pada temannya bahwa kakakmu   hadir dalam mimpi ku, namun keadaannya menyedihkan, mendengar pesan itu dia pun mengingat kakaknya yang bekerja di luar negeri itu. Setelah dikontak tidak nyambung, dan lewat temannya, apartemennya  ditemuai dalam  keadaan terkunci, setelah dibuka, 

 benar dia sudah meninggal seminggunya di apartemen itu , dan tidak ada yang tahu, sampai mayatnya ditumbuhi belatung. Temannya pun lalu hadir mengatakan , terima kasih atas mimpimu, yang membuat kami tahu kondsi kakaku, sambil menangis 

Sinyal lewat mimpi menjadi sebuah tanda. Tanda yang tidak lebih dari sekedar personifikasi pesan. Sang jiwa bisa melakukan debut yang tidak hanya dibahas dalam metafora teoretis.

Lewat teropong jauh, serangkaian fenomena kompleks yang melaluinya aspek-aspek masa lalu yang ditekan, terhapus, tidak disuarakan, dan disalahgunakan muncul kembali, atau dikonfigurasi ulang secara eksplisit dan sengaja., pun bisa ditangkap lewat pergerakan dimensi lain.

Aku melewati tempat  yang dulu disebut angker dan  membuat  bulu kuduk berdiri , dan kata si wayan  itu adalah pasar , bagi banyak kehidupan yang tak terlihat mata, aku  berdiri dalam tempat itu terasa banyak kicauan yang tak pasti ,yang bangkit dan terbang Aku lewat tengah malam di tempat itu, Aku tertiup angin dingin di pinggiran hutan cengkeh, 

 Kini jalan itu tak akan dilewati lagi, karena sebentar lagi  jembatan  shortcut telah terbangun megah  memotong perlintasan itu Keangkeran sirna. dengan cahaya lampu yang meriah. Semua orang berjalan di jalan lapang dan cepat  tanpa hambatan. Jalan berkelok tinggal kenangan.  Keangkeran pun menghilang.  Moga bermanfaat***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun