Larutan yang dihasilkan cukup reaktif sehingga dapat terbakar secara spontan jika terdapat bahan yang mudah terbakar (gula, kertas, dll.).
Di sekolah, lelehan kalium klorat digunakan dalam jeritan bayi jeli, beruang bergetah, Haribo, dan demonstrasi permen Trolli di mana permen tersebut dijatuhkan ke dalam garam cair.
Di laboratorium kimia digunakan untuk mengoksidasi HCl dan melepaskan sejumlah kecil gas klorin.
Kelompok militan di Afghanistan juga menggunakan kalium klorat secara ekstensif sebagai komponen kunci dalam produksi alat peledak improvisasi (IED). Ketika upaya signifikan dilakukan untuk mengurangi ketersediaan pupuk amonium nitrat di Afghanistan, pembuat IED mulai menggunakan kalium klorat sebagai alternatif yang murah dan efektif. Pada tahun 2013, 60% IED di Afghanistan menggunakan kalium klorat, menjadikannya bahan yang paling umum digunakan dalam IED. Kalium klorat juga menjadi bahan utama bom mobil yang digunakan pada bom Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 orang.
Kalium klorat digunakan untuk memaksa tahap pembungaan pohon lengkeng, sehingga menghasilkan buah di iklim yang lebih hangat
Kalium klorat harus ditangani dengan hati-hati. Ia bereaksi dengan kuat, dan dalam beberapa kasus secara spontan menyala atau meledak, bila dicampur dengan banyak bahan yang mudah terbakar. Bahan ini akan terbakar hebat jika dikombinasikan dengan hampir semua bahan yang mudah terbakar, bahkan bahan yang biasanya hanya sedikit mudah terbakar (termasuk debu dan serat biasa). Campuran kalium klorat dan bahan bakar dapat terbakar jika bersentuhan dengan asam sulfat, sehingga harus dijauhkan dari reagen ini. Belerang harus dihindari dalam komposisi kembang api yang mengandung kalium klorat, karena campuran ini rentan terhadap deflagrasi spontan. Sebagian besar belerang mengandung sejumlah kecil asam yang mengandung belerang, dan ini dapat menyebabkan penyalaan spontan - "Bunga belerang" atau "belerang tersublimasi", meskipun secara keseluruhan kemurniannya tinggi, mengandung sejumlah besar asam belerang. Selain itu, campuran kalium klorat dengan senyawa apa pun yang memiliki sifat dapat memicu penyalaan, seperti antimon(III) sulfida, sangat berbahaya untuk dibuat, karena sangat sensitif terhadap guncangan. Moga Bermanfaat ****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI