Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencari Rasa Damai

28 Mei 2024   21:21 Diperbarui: 28 Mei 2024   21:49 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perdamaian berarti persahabatan dan keharmonisan masyarakat tanpa adanya permusuhan dan kekerasan.Itu bisa terjadi bila ada rasa dan jiwa pemaaf.  Sampai disitu berpendar kata bijak, "Memaafkan adalah bentuk cinta yang tertinggi dan terindah. Sebagai gantinya, kamu akan menerima kedamaian dan kebahagiaan yang tak terhitung"

Dalam pengertian sosial, perdamaian biasanya diartikan tidak adanya konflik (seperti perang) dan bebas dari rasa takut akan kekerasan antar individu atau kelompok.

Lalu kita bercermin pada, seorang sejarawan perang mempelajari sejarah perang: tidak ada seorang pun yang akan membantah definisi tersebut. Mengatakan bahwa seorang sejarawan perdamaian mempelajari sejarah perdamaian menimbulkan pertanyaan yang lebih sulit. Kita mungkin mengabaikan keberatan mereka yang percaya bahwa perdamaian hanyalah ketiadaan perang dan oleh karena itu tidak banyak yang dapat dilakukan oleh para sejarawan perdamaian. Mengapa begitu?

perdamaian adalah subjek yang kaya dan beragam, keseluruhan topik tersebut masih belum sepenuhnya dieksplorasi. Kita juga dapat menolak kritik bahwa para sejarawan perdamaian berisiko mengorbankan integritas mereka dengan menjadi pendukung perdamaian.

Sebagai sebuah generalisasi, hal ini tidak lebih benar daripada mengatakan bahwa semua sejarawan perang adalah pendukung perang. Namun pertanyaan sebenarnya bagi para sejarawan perdamaian, dan salah satu yang memperumit definisi 'sejarah perdamaian', adalah: sejauh mana sejarawan perdamaian harus membatasi diri pada studi tentang advokasi dan argumen perdamaian dalam sejarah, dan sejauh mana mereka harus terlibat langsung dengan para sejarawan perdamaian. narasi sejarah perang yang dominan (dan tidak mendukung perdamaian)?

Memang benar, subjek telah didefinisikan dalam kedua cara ini. Tugas pertama ini sendiri sangatlah luas, mengingat kurangnya cakupan dan rendahnya visibilitas advokasi perdamaian dan pemikiran perdamaian di sebagian besar sejarah ortodoks. Upaya masyarakat perdamaian pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, misalnya, masih belum begitu menonjol sebagaimana seharusnya dalam sebagian besar sejarah diplomatik menjelang Perang Dunia Pertama -- dan terkadang diabaikan sama sekali.

Oleh karena itu "Kedamaian psikologis" (seperti pemikiran dan emosi yang damai) kurang didefinisikan dengan jelas, namun mungkin merupakan awal yang diperlukan untuk membangun "kedamaian perilaku". Perilaku damai terkadang dihasilkan dari "watak batin yang damai". Telah dikemukakan oleh beberapa orang bahwa kualitas batin seperti ketenangan, kesabaran, rasa hormat, kasih sayang, kebaikan, pengendalian diri, keberanian, moderasi, pengampunan, keseimbangan batin, dan kemampuan untuk melihat gambaran besarnya dapat meningkatkan perdamaian dalam diri seseorang, terlepas dari apa pun. keadaan eksternal kehidupan mereka.

Meskipun "perdamaian" adalah terjemahan umum, namun terjemahan ini tidak lengkap, karena shalom, yang juga serumpun dengan bahasa Arab salaam, mempunyai banyak arti lain selain perdamaian, termasuk keadilan, kesehatan yang baik, keselamatan, kesejahteraan, kemakmuran, keadilan, keamanan, nasib baik, dan keramahan, serta sekadar sapaan, "halo" dan "selamat tinggal".

Pada tingkat pribadi, perilaku damai adalah sikap baik hati, penuh perhatian, hormat, adil, dan toleran terhadap keyakinan dan perilaku orang lain -- cenderung menunjukkan niat baik. Pemahaman tentang perdamaian ini juga dapat berkaitan dengan perasaan atau konsep introspektif seseorang tentang dirinya sendiri, seperti "damai" dalam pikirannya sendiri,

Istilah bahasa Inggris awal juga digunakan dalam arti "tenang", yang mencerminkan pendekatan yang tenang, tenteram, dan meditatif terhadap hubungan keluarga atau kelompok tanpa adanya pertengkaran, gangguan dan agitasi; tapi carilah kejelasan pembicaraan, dan ketenangan.

Dalam banyak bahasa, kata 'damai' juga digunakan sebagai salam atau perpisahan, misalnya kata Hawaii aloha, serta kata Arab salaam. Dalam bahasa Inggris, kata perdamaian kadang-kadang digunakan sebagai ucapan selamat tinggal, terutama bagi orang yang telah meninggal, seperti dalam frasa "rest in Peace" atau "peace out".

Itulah rumitnya kita mendefinisikan damai, perdamaian, kedamaian apapun itu. Namun merenung kedalam diri menarik , tentang meniti setapak demi setapak  apa itu rasa damai.

****

Di bawah pohon yang rindang di tepi pantai itu, sosok orang tua bijak duduk menghadap ke arah laut, sorot matanya jauh terpusat di titik horizon pantai, dia memandang gelombang seirama dengan pikiran dan nafasnya. Ketenangan jiwanya hadir menyelimutinya.

Saya hadir di sampingnya, menatapnya pelan , rasa dan vibrasi pikirannya membuat saya ingin mengetahui jalan pikirannya. Angin berdesir dengan riak gelombang berpadu menyatukan rasa dan karsa, bak sebait puisi indah, bahwa jiwa dan alam semesta dapat bersatu dengan alunan nafas.

Tak disangka dia menoleh ke arah saya, dengan senyum manis di kulum di bibirnya yang cerah, dia berucap salam, saya mengangguk, Guru saya izin mendekat, saya bahagia memandang anda, saya melihat anda selalu berkelimpahan dalam rasa damai, kata saya sekenanya, Adakah pesan yang hendak engkau berikan atas kedamaian yang ingin saya cari, tanya saya lagi.

Dia menarik nafas dalam-dalam sambil berkata, " aku senang bertemu dengan orang, yang terus berusaha mencari makna kehidupan dan kedamaian kehidupan ini. Alam yang indah ini sudah menjadi anugerah yang tak ternilai, semuanya ada di pikiran ini. Pikiran menghargai atau tidak, pikiran menganggapnya penting atau tidak. pikiran adalah gelombang jiwa kehidupan.

Lalu dia menambahkan, "kesehatan adalah anugerah paling baik, kepuasan adalah kekayaan terbesar dan kesetiaan merupakan hubungan terbaik.Itulah tiga hal yang engkau harus camkan dengan baik.

Masukan dalam-dalam pada jiwa ragamu, Kesehatan, kepuasan dalam kesederhanaan serta kesetiaannya, tidak membutuhkan biaya tinggi, engkau bisa lakukan kapan saja dan dimanapun , serta dengan siapapun engkau berada. '

Kesehatan adalah anugerah paling baik, kepuasan adalah kekayaan terbesar dan kesetiaan merupakan hubungan terbaik. Tetap jaga itu, engkau akan selalu mendapatkan kedamaian , percayalah padaku, gelombang laut itu selalu setia menyentuh bibir pantai, dia akan selalu melakukan tugasnya dengan baik, karena dia setia menjadi bagian samudera luas ini.

Kedamaian itu engkau akan dapatkan, Selayaknya harta karun yang belum ditemukan, kebaikan muncul dari benih yang baik dan kebijaksanaan datang dari pikiran yang suci dan damai.

Saya mengangguk, dia memberikan wejangan sebagai salam perpisahan kami, Untuk menikmati kesehatan yang baik, untuk memberikan kebahagian yang nyata di dalam keluarga, untuk membawa damai, pertama-tama, seseorang harus disiplin dan mengendalikan pikiran mereka sendiri. Hanya itu anakku****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun