Banas Pati Raja adalah roh yang menjiwai Barong. Sebagai roh pelindung, ia sering digambarkan sebagai singa. Barong sering digambarkan ditemani oleh dua ekor kera.
Barong digambarkan sebagai seekor singa berkepala merah, ditutupi bulu tebal berwarna putih, dan mengenakan perhiasan berlapis emas yang dihiasi pecahan cermin.
Bentuk Barong Singa agak mirip dengan anjing Peking. Asal usul Barong sudah ada sejak dahulu kala dan masih belum pasti. Asal usulnya mungkin berasal dari pemujaan animisme, sebelum agama Hindu muncul, ketika penduduk desa masih percaya pada kekuatan supernatural pelindung hewan.
Barong Bali adalah satu di antara begitu banyak ragam seni pertunjukan Bali. Barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai dengan Topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau dua orang untuk menarikannya.
Di Bali ada beberapa jenis barong yakni Barong Ket, Barong Bangkal, Barong Landung, Barong Macan, Barong Gajah, Barong Asu, Barong Brutuk, Barong Lembu, Barong Kedingkling, Barong Kambing, dan Barong Gagombrangan. Barong Bangkung merupakan salah satu jenis barong yang biasa digunakan dalam Ngelawang.
Sebagai seni pertunjukan, seniman tidak menampilkan peninggalan candi, melainkan Barong Bangkung yang dibuat secara adat.
Biasanya para peserta magang sekolah seni setempat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menunjukkan kemampuannya dalam menari dengan melakukan 'Ngelawang' di lokasi wisata. Selain untuk melatih keterampilannya, ada juga yang menjadikannya sebagai cara untuk mendapatkan uang.
Kegiatan Ngelawang
Pada mulanya Ngelawang ditulis dengan "Nglawang" yang kemudian mendapat sensualisasi (N-) yang berubah menjadi Nge- kemudian menjadi Ngelawang. Pengertiannya adalah 'mengunjungi entri' (awalan dalam bahasa Bali sama dengan awalan dalam bahasa Indonesia).
Ngelawang sendiri diambil dari kata 'lawang' yang berarti pintu. Ngelawang artinya mengetuk setiap pintu rumah warga desa dengan tujuan mengusir hal-hal negatif yang merugikan masyarakat. Tradisi ini juga diyakini mampu melindungi penduduknya dari wabah atau penyakit yang disebabkan oleh makhluk halus Bhuta.
Dalam pertunjukan dua orang penari akan mengenakan kostum barong. Kostumnya terbuat dari rangka anyaman bambu yang tahan lama namun elastis. Kemudian bingkai ditutup dengan menggunakan jubah hitam atau kain beludru berwarna gelap.Â