Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Guru Besar Rame-Rame Ajukan Petisi Ke Presiden Jokowi

3 Februari 2024   00:03 Diperbarui: 3 Februari 2024   00:38 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau tudingan politik dinasti, mengapa hanya ke Jokowi saja, banyak partai politik elitnya mengusung anggota keluarganya menjadi caleg DPRD, DPRI atau DPD. Kalau memang begitu teruslah bersuara, agar rakyat tidak memilih calon-colon  yang ada kaitannya dengan kekerabatan itu. Lihat di PDIP baik di daerah maupun dipusat, silahkan Cek Keluarga mbak Puan, lihat juga di partai  Golkar, dan partai lain, semuanya membangun semacam  "dinasti politik,"

Namun  predikat "Dinasti politik"  dalam alam demokrasi tidak harus ada, karena filternya adalah dipilih oleh rakyat, keputusan rakyat yang tidak bisa dianulir, rakyat dewasa yang menentukan siapa yang hendak dipilih. Kalau itu dianggap dinasti politik, ya... jangan dipilih" itu saja. Koq repot.   Keluarga elit politik juga warga negara yang berhak dipilih dan dipilih karena dibenarkan oleh demokrasi.

 Demokrasi atau kerakyatan adalah bentuk pemerintahan yang keputusan-keputusan penting, baik secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari masyarakat dewasa.

Dinasti politik yang dihasilkan dari rekayasa demokrasi dengan serangan fajar dan menunggangi bansus, maka sejatinya inilah yang harus digugat. Sejauh ini memang perlu dikritisi, sebab Sang penguasa yang memiliki kekuasaan bisa menjadi sumber kebahagiaan publik, tetapi juga bisa menjadi sumber penderitaan banyak orang, bila bantuan itu untuk menutupi korupsinya. Kekuasaan bisa mendatangkan bencana karena satu kebohongan.

Akhirnya saya kutitipkan pesan Mahatma Gandhi, Sebagai manusia, kehebatan kita tidak banyak terletak pada kemampuan untuk mengubah dunia yang mana itu adalah mitos pada zaman atom tapi pada kemampuan untuk mengubah diri kita. Moga bermanfaat****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun