Â
Ada beberapa hal yang menarik dari KMI EXPO yang telah ditutup malam kemarin (17 Nopember 2023). Dari aspek keterlibatan dan proses pengadaan dianggap sukses, dan mahasiswa Undiksha sangat bangga dengan dilibatkannya Undiksha, karena mereka dapat melihat dari dekat karya -karya mahaiswa Indonesia yang inovatif.Â
Mahasiswa yang mengunjungi akan melihat dari aspek kepentingannya masing-masing, salah satu mahasiswa saya yang mengambil mata kuliah pengolahan limbah Industri, memang mereka mencari hal-hal yang berkaitan dengan pengolahan limbah, baik limbah padat , cair maupun gas.Â
Saya selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut, memintanya untuk mencari ide-ide baru, dari temuan kreativitas mahasiswa yang mereka temui. Salah satu yang menarik mereka adalah 'mesin pirolisis" Â dengan nama Mital Plamepss, yang dipamerkan oleh mahasiswa dari Universitas Muhamaddiyah Sumatera Utara (UMSU).
Oleh karena  berkaitan dengan pengolahan limbah plastic sampai menjadi minyak seperti minyak 'tanah", dalam kesempatan ini saya coba mengulas beberapa hal antara lain, :  Pirolisis, plastic, limbah Plastik, dan hasil wawancara mahaiswa kami dengan mahasiswa penjaga pameran tersebut, sebagai naras umber.
Mesin pyrolysisÂ
Proses pirolisis (atau devolatilisasi) adalah dekomposisi termal bahan pada suhu tinggi, seringkali dalam atmosfer inert.Kata ini diambil  dari unsur turunan Yunani pyro "api", "panas", "demam" dan lisis "pemisahan".
Pirolisis paling umum digunakan dalam pengolahan bahan organik. Ini adalah salah satu proses yang terlibat dalam pembakaran kayu. Secara umum, pirolisis zat organik menghasilkan produk yang mudah menguap dan meninggalkan arang, residu padat kaya karbon.Â
Pirolisis ekstrim, yang sebagian besar menyisakan karbon sebagai residu, disebut karbonisasi. Pirolisis dianggap sebagai langkah pertama dalam proses gasifikasi atau pembakaran.
Proses ini banyak digunakan dalam industri kimia, misalnya untuk memproduksi etilen, berbagai bentuk karbon, dan bahan kimia lainnya dari minyak bumi, batu bara, dan bahkan kayu, atau untuk memproduksi kokas dari batu bara. Ini juga digunakan dalam konversi gas alam (terutama metana) menjadi gas hidrogen dan arang karbon padat, yang baru-baru ini diperkenalkan pada skala industri.Â