Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Anggrek dan Kultur Jaringan

14 Oktober 2023   16:22 Diperbarui: 27 Oktober 2023   01:13 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu keindahan yang  mempesona  dari kebun raya Bedugul Bali, adalah  taman anggreknya, disana ada beberapa spesies  anggrek di Bali yang langka dan kini terancam punah.

Disana, saya  bertemu dengan   mahasiswa saya yang magang. Dia sedang berjuang untuk mengoleksi berbagai jenis anggrek, dan sekaligus membuat 'bagaimana seharusnya menangkar serta mengembangkan  anggrek dengan kultur 'jaringan" dia tertarik memmokuskan dirinya untuk menyelamatkan anggrek langka yang khas dari Bali.

Salah satu anggrek langka itu dan  yang unik adalah anggrek 'kantung' yang miliki nama ilmiah Paphiopedilum violascens, kalau yang ada di Bali, khususnya di kebun raya Bedugul, adalah dari Paphiopedilum javanicum.

Anggrek merupakan jenis tanaman paling diminati. Anggrek kantung atau anggrek selop [Paphiopedilum violascens] merupakan jenis yang digemari saat ini.

Saya senang bertemu dengannya karena  dia dapat menjelaskan , bahwa anggrek kantung memiliki beberapa keunikan, yaitu  bibir bunga yang termodifikasi membentuk sebuah kantung atau menyerupai selop. Namun, di balik keindahan bunganya, anggrek kantung sangat terancam kelestariannya, katanya  menekankan pada saya, koq bisa ya?

Dokpri
Dokpri

Apa ancaman yang bisa muncul  bagi bunga anggrek yang indah ini, tanya saya  dengan rasa ingin tahu yang besar, Dia tersenyum, yaitu  bahwa,  ancaman kelestarian bunga ini karena kegiatan pengambilan di alam secara berlebihan [overcollection] dan juga penurunan kualitas habitat alaminya [habitat degradation]. Hal ini desebabkan bahwa habitat di alamnya telah berubah, karena populasi jumlah penduduk meningkat, dan banyak lokasi di alamnya semakin didesak karena alih fungsi lahan.

Kegiatan pengambilan di alam dilakukan secara massif dan tata budidayanya tidak sesuai dengan kekhasan pada anggrek tersebut sehingga rentan mati. Oleh karena itu, perlu ada strategi konservasi yang tepat, diduga populasi alami dari banyak spesies Paphiopedilum akan terus mengalami penurunan dan akhirnya punah.

SELAYANG PANDANG TENTANG  ANGGREK 

Anggrek termasuk dari Keluarga Orchidaceae  yang merupakan famili berbunga paling beragam di alam yakni   sekitar 25.000-28.000 spesies tumbuh di berbagai wilayah di hampir semua benua, kecuali Antartika. Selain itu, sekitar 148.460 anggrek hibrida juga terdaftar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun