Nama Edelweis berasal dari bahasa Jerman yang berarti mulia, edel, dan putih, weiss. Untuk nama latinnya, istilah Leontopodium mengacu pada istilah Yunani untuk cakar singa. Hal ini mengacu pada ketidakjelasan daun dan kelopak bunga tanaman ini.
Bunga Edelweis putih paling sering dikaitkan dengan Pegunungan Alpen Eropa, tetapi juga ditemukan di pegunungan Carpathian dan Pyrenees. Ini adalah bunga nasional Swiss dan sangat terkait dengan budaya Rumania, Austria, dan Italia.
Tumbuhan ini umumnya digambarkan dalam literatur dan seni sebagai tanaman yang muncul langsung dari batuan gundul. Mereka cenderung tumbuh di tanah berbatu dan berkapur di sekitar tepi padang rumput terbuka.
Kapan Musim Bunga Edelweis?
Kebanyakan tanaman Edelweis yang belum dikembangkan mekar pada bulan Juli hingga September, terutama di daerah asalnya. Kultivar unggul dapat berbunga sedikit lebih awal pada tahun ini, yaitu pada awal bulan Mei untuk memperpanjang musimnya.
Kegunaan dan Manfaat Bunga Edelweis
Selain sebagai bunga simbolis yang bernilai tinggi, Edelweis juga memiliki sejarah penggunaan obat herbal. Saat ini bahan ini diekstraksi untuk digunakan dalam serum anti penuaan dan perawatan kosmetik untuk menenangkan kulit. Formula herbal tradisional memerlukan pembuatan daun dan bunganya menjadi teh untuk sakit perut. Tanaman ini tidak memiliki toksisitas khusus terhadap hewan peliharaan atau manusia. Tidak banyak lebah asli yang hidup di daerah normal untuk budidaya Edelweis. Di daerah lain, mereka merupakan sumber nektar dan serbuk sari yang baik serta menarik penyerbuk dengan aromanya. Untuk lebih lanjut, lihat panduan mendalam kami tentang bunga populer yang beracun bagi kucing, anjing, dan hewan peliharaan lainnya.
Kandungan Senyawa bioaktif Edeweis
Senyawa dari kelas yang berbeda, seperti terpenoid, fenilpropanoid, asam lemak dan poliasetilen dilaporkan terdapat di berbagai bagian tanaman edelweiss. Leoligin dilaporkan sebagai konstituen lignan utama. Lignan adalah sekelompok besar polifenol dengan berat molekul rendah yang ditemukan pada tanaman, terutama biji-bijian, biji-bijian, dan sayuran.naun pada bunga Edelweis senyawa lignan itu cukup dominan.
Nama lignan ini berasal dari kata Latin untuk "kayu". Lignan adalah prekursor fitoestrogen.Mereka mungkin berperan sebagai antifeedan dalam pertahanan benih dan tanaman melawan herbivora.
Oleh karena adanya senyawa lignan yang relative tinggi, maka pantaslah edelweiss telah digunakan dalam pengobatan tradisional di Pegunungan Alpen selama berabad-abad. Ekstrak dari berbagai bagian tanaman telah digunakan untuk mengobati sakit perut, penyakit pernapasan, penyakit jantung, dan diare. Itu sebabnya sejak lama juga dikenal sebagai bunga sakit perut. Itu juga digunakan oleh orang gunung sebagai bunga tahan lama ("bunga abadi") dalam karangan bunga kering. Industri kosmetik menyadari tanaman dan ekstraknya beberapa tahun yang lalu.