Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Ganjar Pranowo dan Misi Belajar Menyenangkan

23 Agustus 2023   19:41 Diperbarui: 23 Agustus 2023   19:57 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganjar Pranowo (Dok. Fb-Banteng Lunyuk)

Dalam salah satu wawancara, Ganjar Pranowo mengemukakan bahwa pembelajaran menyenangkan adalah penting, kalau anak-anak didik sudah senang, dia akan rindu pada gurunya, rindu teman-temannya. Katanya dengan sangat antusias. Peserta didik akan senang bersekolah dan rasa ingin tahu dengan mudah tumbuh dan dipeliara,  Kata Ganjar, ketika ditanya dalam salah satu wawancara, yang kini bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=xZe7IIn-riY.

Melihat itu, saya sangat kagum, Gagasan Ganjar soal pendidikan luar biasa. "Sekolah mesti menyenangkan". Inilah solusi pendidikan Indonesia kedepan...luar biasa, tulis salah seorang niteizen di laman youtube itu

Masalahnya, apakah guru dapat dengan mudah 'mengajar peserta didik dengan menyenangkan"? memang tak mudah untuk menjawabnya. Mengajar menyenangkan banyak aspek yang harus dipersiapkan oleh guru. Paling tidak guru harus dibekali dengan pertama dengan pengetahuan , kedua sikap dan, ketiga  psikomotorik yang baik, dan dalam hatinya selalu berdengung, bahwa mereka mendidik anak-anak sepertri mendidikn anak-anaknya sendiri.Pendidikan yang memanusiakan. 

Kalau sudah begitu, maka filosofi tentang pendidikan bukan hanya tentang mengisi pikiran kita dengan fakta, ini tentang memelihara keingintahuan kita, mendorong pemikiran kritis, dan menumbuhkan kecintaan belajar. Harus dipahami dengan seksama. Ini adalah perjalanan di mana Ganjar sebagai  calon seorang pemimpin nasional  haruslah mampu menjelajahi berbagai perspektif, menantang keyakinan, dan menemukan hasrat pelaku pendidikan ' bahwa mereka sedang berjuang untuk memajukan negeri lewat pendidikan generasi penerus.

Harapan dan narasi Ganjar sangat menarik, paling tidak dapat diekstrak menjadi (1) Belajar menyenangkan itu penting, , (2) Belajar menyenangkan itu bagaimana model pelaksanaannya bagi guru, (3) Rasa ingin tahu, itu apa dan bagai mana membangkitkannya.  Tiga persoalan itu hendak diuraikan dalam artikel ini.

BELAJAR MENYENANGKAN

Sekolah menyenangkan, kalau pembelajarannya menyenangkan. Kapan itu terjadi kalau pembelajarannya bermakna bagi kehidupannya peserta didiknya. Misalnya dalam memberikan contoh-contoh pembelajaran harus dimulai dari kehidupan pada diri peserta didik. Sebagai contoh, seorang anak nelayan diberikan pelajaran tentang bagaimana kehidupan biota laut dan terumbu karang, dan bagaimana memeliharanya, disini pembelajaran bermanfaat karena dia sering temui dan itu akan menyenangkan , karena bersentuhan dengan kehidupannya

Upaya yang ideal yang dilakukan oleh seorang guru agar pembelajaran berlangsung dengan efektif dan menyiapkan lulusan yang berkualitas, salah satunya adalah menerapkan strategi joyful learning (pembelajaran yang menyenangkan). Pembelajaran yang menyenangkan merupakan suatu strategi dan konsep pembelajaran yang merupakan perpaduan dari pembelajaran yang bermakna, kontekstual, kontruktivistik, aktif dan psikologis.

Peserta didik akan bersemangat dan gembira dalam kegiatan pembelajaran karena peserta didik mengetahui makna serta kegunaan dari belajar. Peserta didik belajar sesuai dengan bakat dan minatnya dengan memadukan konsep pembelajaran yang sedang dipelajarinya dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari bahkan dengan berbagai masalahh-masalah aktual yang terjadi dan berkembang di masyarakat.

Dari wawancara itu,Ganjar Pranowo tahu benar tentang Pendidikan yang menyenangkan . Dalam benaknya nampak bahwa seorang guru Di dalam kelas, mejajdi sosok yang menginspirasi siswanya, sehingga dia menjadi sosok profesional. Guru professional adalah semua orang yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab terhadap pendidikan siswa, baik secara individual maupun klasikal. Guru profesional sangat di inginkan di Indonesia karena dapat meningkatkan mutu pendidikan. Peserta didik sebaiknya di didik oleh guru profesional agar kualitas atau mutu pada anak didik tersebut mengalami peningkatan.

Lebih-lebih untuk menyiapkan generasi emas Indonesia tahun 2045. Dimana Indonesia itu, mengalami bonus demografi. sGuru harus mampu menyampaikan materi sealami dan senyaman mungkin bagi siswa, agar siswa tidak frustasi karena tidak segera mengerti tentang apa yang dibahas oleh guru. Di sini muncullah joyful and meaningful teaching. Sebuah pembelajaran idealnya menyenangkan dan penuh makna. Guru memiliki peran besar di sini.

Dari sini Ganjar mengetahui bahwa belajar menyenangkan adalah yang paling baik, diantara metode yang ada, Upaya baru-baru ini untuk mendefinisikan kualitas praktik pengajaran yang efektif tidak banyak berhasil menangkap peran permainan, imajinasi, dan kreativitas dalam pengajaran di kelas. Berdasarkan teori permainan dan data dari studi kasus selama dua tahun yang mencakup observasi kelas, wawancara, pengumpulan artefak, dan survei, penulis meneliti cara-cara di mana elemen permainan hadir dalam praktik delapan guru kelas menengah pemula.

Berdasarkan contoh-contoh permainan di ruang kelas ini, penulis mengusulkan untuk menambahkan dimensi permainan ke dalam kerangka pengajaran kelas menengah---sebuah dimensi yang mencakup keterlibatan remaja muda dalam pekerjaan kelas yang melibatkan pilihan dan pengarahan diri sendiri, kreasi imajinatif, dan keadaan tanpa tekanan. kepentingan dan kegembiraan.

Nampaknya ganjar memahami bahwa, Tujuan strategi pembelajaran joyful learning dikemukakan oleh Rusman, yakni agar peserta didik memiliki motivasi yang kuat dalam pembelajaran karena pembelajaran diselengggarakan secara nyaman dan menyenangkan dengan melibatkan peserta didik baik fisik maupun psikis. Dalam hal ini guru perlu menciptakan kondisi pembelajaran yang sesuai minat dan kecerdasan peserta didik. Secara khusus tujuan pembelajaran yang menyenangkan adalah menggugah sepenuhnya kemampuan belajar dan memberikan sumbangan sepenuhnya bagi kebahagiaan, kompetensi, kecerdasan dan keberhasilan mereka sebagai peserta didik. Selain daripada itu, Uno mengemukakan bahwa tujuan strategi pembelajaran joyful learning adalah agar guru dapat memunculkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik sehingga dapat mengembalikan fungsi proses pembelajaran ke fitrah awalnya, yakni membangkitkan potensi peserta didik melalui transfer ilmu pengetahuan yang tidak bersifat indoktriner dengan guru sebagai fasilitatornya.

Mengerahkan Guru untuk mengajar menyenangkan Di kelas 

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan nasional yaitu mnenciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Oleh karena itu profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Sebagai pendidik, guru harus memiliki kompetensi-kompetensi tertentu agar mampu mendidik anak didiknya dengan baik. Menurut UU No.14 Tahun 2005 pasal 10 ayat 1, kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Setidaknya ada empat cara untuk memunculkan pembelajaran menyenangkan di ruang belajar. Kolaborasi dengan guruTentunya agar suasana di sekolah nyaman bagi semua pihak, kita bisa berkolaborasi dengan guru lain dalam menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan. 

Ada beberapa strategi  untuk  belajar menyenangkan dapat ditempuh sebagai berikut : 

1. Menemukan Hal Baru Bersama Dalam Belajar

Ketika ada persolan, guru Bersama siswa Bersama-sama siswa mengakomodasi kebutuhan pembelajaran yang lebih interaktif, Misalnya mulai dengan dengan mengubah posisi tempat duduk di kelas. Dari awal semua tempat duduk siswa menghadap ke depan kelas, kita dapat menggeser tempat duduk tersebut menjadi lingkaran besar dengan ruang kosong di tengahnya. Guru wajib dengan kiat pendekatan humanistic bisa melakukan berbagai penggalian ide-ide cara mengajar lain yang menyenangkan dan tidak membosankan, tidak hanya sekadar mengubah susunan tempat duduk siswa di kelas.

2. Guru harus mampu membangkitkan Minat dan Antusiasme Belajar Siswa

Dalam proses belajar siswa. Kita hanya bisa membimbing, tapi tidak bisa memaksa peserta didik untuk belajar dan menyerap ilmu. Namun peluang siswa dalam belajar akan lebih besar apabila kita dapat menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan.Ibarat kita bisa menuntun kuda ke air tapi kita tidak bisa membuatnya minum. Kita bisa menuntun seekor kuda ke kolam air, tapi kita tidak bisa memaksanya untuk minum air. Kuda hanya akan meminum air jika ingin minum. Begitu juga dengan mendidik siswa.

Lantas, apa yang diprioritaskan agar pembelajaran di sekolah menyenangkan? Membangkitkan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu yang tinggi untuk terus belajar. Cara paling sederhana yang bisa dilakukan misalnya dengan memimpin dan mengajukan pertanyaan, bukan menjelaskan materi pelajaran dengan jelas. Jangan berikan ikannya, tapi berikan kailnya -- begitulah kata pepatah. Orang cenderung tertarik belajar setelah merasa penasaran. Rasa ingin tahu inilah yang menjadi bahan bakar dan semangat belajar bagi siswa. Bukankah banyak penemuan besar di dunia merupakan hasil dari rasa ingin tahu yang menggebu dan tidak pernah padam? Dengan hanya membangkitkan rasa ingin tahu siswa, maka guru akan mudah untuk menentukan cara untuk menciptakan suasana belajar yang efektif di kelas.

3. Menggali Metode dan Materi Pembelajaran

Variasi metode pembelajaran mampu mempertahankan, bahkan menumbuhkan semangat belajar siswa. Jangan ragu untuk menerapkan metode pengajaran baru, baik itu dalam bentuk diskusi kelompok, studi kasus, penemuan, atau metode pembelajaran lainnya. Guru yang cerdas tentunya telah menguasai berbagai cara mengajar yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga suasana kelas menjadi lebih kondusif dalam pembelajaran.

Salah satu caranya tentu saja misalnya dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Bagaimana caranya agar konten pembelajaran menjadi menarik dan menarik bagi siswa? Kita bisa memulainya dengan pembelajaran kontekstual, Guru Cerdas. Semakin siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajarinya di kelas dengan situasi yang dihadapinya di dunia nyata, maka semakin besar pula minat dan semangat belajarnya sepanjang hayat. Untuk itu, kita tidak perlu membatasi diri pada materi yang ada di buku pelajaran. Sebaliknya, kita bisa mengeksplorasi berbagai macam media pembelajaran yang bisa digunakan, bahkan di luar kelas.

4. Mendukung dan empati terhadap siswa

Minat dan semangat belajar dapat dikembangkan dari rasa ingin tahu. Sebaliknya, suasana kelas yang dipenuhi ketakutan dan tekanan dapat menghambat, bahkan mematahkan semangat belajar siswa. Mereka hadir secara fisik di kelas. Namun sekeras apapun kita berusaha menyampaikan materi pelajaran, hasilnya biasanya tidak memuaskan semua pihak -- baik guru maupun siswa.

Penting untuk dipahami bahwa setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menangkap pelajaran. Ada siswa yang cepat memahami materi pelajaran, ada pula siswa yang memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari sesuatu. Sebagai guru yang terlibat langsung dalam kelas, hendaknya kita bisa memahami perbedaan tersebut dan menunjukkan kepedulian terhadap siswa agar suasana kelas tetap menyenangkan

Oleh karena itu Ganjar Pranowo, kalau nanti  sudah jadi presiden, bisa kita meminta janji untuk memberdayakan para guru untuk dioptimalkan dalam hal strategi pembelajaran yang menyenangkan siswa, maka disana akan berpendar makan tentang Kehidupan, cinta dan canda tawa yang merupakan sebuah hadiah tak ternilai bagi anak-anak kita." Sebab, Anak-anak bukanlah buku mewarnai. Anda tidak bisa mengisinya dengan warna favorit Anda." ******

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun