Danau dan hutan menjadi pusat inspirasi. Didekatnya  memberikan udara segar, dari jauh menghijau dapat meningkatkan asa yang sejuk. Di sini benar pesan orang bijak, bahwa Alam telah hidup sejak jutaan ribu tahun lalu sehingga ia sudah cukup bijaksana untuk mengajarkan kita berbagai kehidupan melebihi orang yang kita anggap pintar
Duduk memandang alam dari jarak jauh, dihujung sana terlihat air danau membiru dikhitari pohon cemara menghijau. Pemandangan yang membuat hati terus mengangkasa di atas sana, engkau seakan menghadirkan diri yang maha indah untuk menyulap kehidupan ini , menjadi seribu titik air bersih yang terus memancarkan rona keindahan.
Pesona indah itu, terlihat jelas ketika aku memandang danau Buyan dan Tamblingan dan hutan yang mengitarinya.
Danau Buyan dan tamblingan itu terletak di Desa Pancasari, Kec Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Danau ini salah satu dari 3 danau kembar yang terbentuk di dalam kaldera besar diapit oleh 2 buah danau yaitu Danau Tamblingan di sebelah barat yang meliputi Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng dan danau Beratan di sebelah timur yang termasuk ke Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Antara Buyan dan Danau Tamblingan dipisahkan oleh hutan sepanjang kurang lebih 1 kilometer, ada kolam yang langsung terhubung ke Buyan Telaga melalui kanal sempit yaitu Telaga Aya. Berdasarkan Danau Buyan termasuk Danau Kaldera yang terbentuk karena letusan gunung berapi dan reruntuhan Gunung Beratan dan Buyan Purba. Itu bisa dilihat dari dinding sisi utara sebuah danau yang curam dan membentuk tebing terjal.
Dua danau yang indah Buyan menjadi saksi bahwa hutan dan pinggiran danau itu semakin aktif dibuat untuk menghidupi manusia. Ada asa yang terus menyelimuti kekhawatiran, yakni deforestasi dan kedangkalan danau, karena penggunaan pupuk kimia yang masif, akibat aktivitas manusia yang membuka lahan pertanian di sekitarnya. Kesadaran demi kesadaran harus diketuk dengan kearifan lokal, untuk menjaga kelestarian hutan itu.
Pemukiman yang terus merapat menyebabkan berbagai perubahan terhadap lingkungan mikroorganisme, seperti Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat delapan genus bakteri Coliform yang ditemukan di perairan Danau Buyan antara lain Erwinia, Cedecea, Citrobacter, Escherichia, Hafnia, Proteus, Enterobacter, dan Klebsiella.Â
Bakteri yang termasuk dalam genera Klebsiella ada di mana-mana di alam, bakteri ini paling banyak ditemukan di air dan dapat berkembang biak di air kaya nutrisi tinggi untuk tempat hidup bakteri ini, misalnya pada limbah pabrik pulp, tekstil, dan pengolahan tebu.
Bakteri ini juga diekskresikan dalam kotoran manusia yang sehat dan hewan dan terdeteksi dalam air yang terkontaminasi limbah.