Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Buah Lengkeng dan Penggunannya dalam Pengobatan

29 Januari 2023   19:35 Diperbarui: 29 Januari 2023   19:56 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan-bulan ini, memang musim  lengkeng berbunga,  musim hujan diselingi panas terik, menyebabkan tanaman lengkeng berubah dari fase vegetative menjadi generative, dengan bunga yang banyak.  Hal yang saya amati di kebun belakang rumah  pohon lengkeng itu ada 3 pohon, berbunga lebat dan  sedang menghasilkan buah yang sedang tumbuh membesar. Tanaman lengkeng ini , bibitnya saya beli lewat on line, dan penjualnya menyebutnya Lengkeng Matalada, entalah? Saya amati lengkeng itu buahnya manis, tebal arum, dan sungguh berbeda dengan varietas Bangkok , yang banyak dijual di pasar Banyuasri Singaraja bali. Harga lengkeng memang sangat menggiurkan, untuk jenis Bangkok berkisar  antara Rp 30.000- Rp 70.000, - kalau sudah masuk supermarket tentu harga lebih tinggi lagi.

Pohon lengkeng juga diharapkan oleh pemerintah untuk bisa digalakkan baik di perkebunan maupun di rumah tangga, karena masyarakat Indonesia sangat menyukainya, sehingga kebutuhan dosmestik sangat tinggi. Sejauh ini di Bali belum ada sentra tanaman lengkeng. Pohon lengkeng relative baru bagi masyarakat.

Di Indonesia, Jawa tengah   mulai berkembang menjadi sentra lengkeng, seperti Kabupaten Temanggung, Magelang dan Semarang sebagai penghasil terbesarnya. Kini banyak varietas lengkeng yang dapat dikembangkan di dataran rendah seperti Itoh Super, Diamond River, Pingpong dan Kateki, memiliki rasa manis 15 brix, kulit tipis dan daging buah tebal. Lengkeng lebih cocok tumbuh di dataran tinggi yang iklimnya mendekati subtropis, seperti di negara asalnya, China.

Selayang pandang Tanaman Lengkeng 

Kelengkeng (Dimocarpus longan Lour.), sebagai buah yang dapat dimakan dan obat tradisional Cina, telah dikonsumsi selama ribuan tahun. Bubur kelengkeng memiliki fitokimia nutrisi yang melimpah seperti protein, karbohidrat, vitamin C, polisakarida, polifenol, yang menunjukkan berbagai aktivitas biologis termasuk efek antioksidan, imunomodulator, dan antitumor. Kulit buah lengkeng juga menunjukkan aktivitas biologis karena kandungan polisakarida dan polifenolnya yang kaya. Ulasan ini merangkum senyawa bioaktif dan bioaktivitas pulp lengkeng dan bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif untuk pengembangan lengkeng di masa depan sebagai makanan kesehatan fungsional.

Lengkeng, kelengkeng, mata kucing, atau dalam Bahasa Inggris disebut longan,(Dimocarpus longan), adalah salah satu tanaman yang termasuk kedalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae. tanaman buah-buahan ini berasal dari daratan Asia Tenggara.

Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga sekitar 1 m. Berdaun majemuk, dengan 2-4 pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada bagian aksialnya. Tangkai daun 1--20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Anak daun bulat memanjang, panjang lk. 1-5 kali lebarnya, bervariasi 3-45 1,5--20 cm, mengertas sampai menjangat, dengan bulu-bulu kempa terutama di sebalah bawah di dekat pertulangan daun.

Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), 4--80 cm panjangnya, lebat dengan bulu-bulu kempa, bentuk payung menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang hingga 6 mm.

Buah bulat, cokelat kekuningan, hampir gundul; licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau beronak, bergantung pada jenisnya. Daging buah (arilus) tipis berwarna putih dan agak bening. Pembungkus biji berwarna cokelat kehitaman, mengilat. Terkadang berbau agak keras.

LENGKENG DAN PENGUNAANNYA DALAM PENGOBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun