Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Mengonsumsi Tempe Dapat Menekan Stroke?

19 Januari 2023   16:58 Diperbarui: 21 Januari 2023   05:48 2467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Sehat. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Optimasi dan kontrol kondisi fermentasi merupakan salah satu tahap penting dalam memproduksi metabolit (Han and Nout, 2001). Sher et al., 2011 menyatakan bahwa waktu inkubasi mempengaruhi pertumbuhan miselia jamur Rhizopus oligosporus, optimasi dilakukan untuk mendapatkan waktu maksimum pertumbuhan jamur dan juga mencegah tahap sporulasi pada tempe gandum. Enzim fibrinolitik yang dihasilkan oleh jamur dapat diketahui melalui uji aktivitas menggunakan media fibrin plate. Adanya enzim fibrinolitik maka akan menghidrolisis sehingga media yang awalnya berwarna putih keruh akan berubah menjadi jernih (Suri et al., 2013). Uji aktivitas fibrinolitik juga dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer seperti metode Liu et al., 2006. Mengacu dari latar belakang permasalahan tersebut, pada penelitian ini akan dilakukan fermentasi padat pada kacang kedelai (Glycine max) oleh Rhizopus oryzae FNCC 6078 dan dengan memperhatikan faktor-faktor di atas maka dilakukan optimasi produksi enzim fibrinolitik. Tujuannya adalah untuk mengetahui bahwa melalui fermentasi padat dengan kedelai, Rhizopus oryzae FNCC 6078 dapat menghasilkan enzim fibrinolitik dan mendapatkan kondisi fermentasi yang optimum dalam memproduksi enzim fibrinolitik.

Tempe hasil fermentasi Rhizopus oryzae FNCC 6078 mengandung enzim fibrinolitik. Volume inokulum optimum dalam memproduksi enzim fibrinolitik adalah 1,5 mL suspensi jamur Rhizopus oryzae FNCC 6078 (25% T) dalam 50,0 g kacang kedelai. Suhu inkubasi optimum dalam produksi enzim fibrinolitik adalah 35oC Waktu inkubasi optimum dalam produksi enzim fibrimolitik adalah 42 jam

Kesimpulan

Tempe memang memiliki potensi dapat mencegah stroke, Enzim Fibrinolitik yang dihasilkan oleh Rhizopus oryzae FNCC 6078 telah dievaluasi pada  fermentasi solid state pada tempe. Keberadaan enzim ini menjadi pertanda bahwa tempe dapat digunakan sebagai salah satu alternatif mengeha stoke.

Daftar Rujukan 

Mine, Y., Wong, A. H. K., & Jiang, B. (2005). Fibrinolytic enzymes in Asian traditional fermented foods. Food Research International, 38(3), 243-250.

Setyopranoto, I., Lestari, L. A., Wijayanti, P. M., & Rochmah, M. A. (2021). The effects of local food-based enteral nutrition to improve nutritional status of post-stroke patients. Journal of Neurosciences in Rural Practice, 12(01), 204-209.

Poernomo, A. T., & Purwanto, I. Fibrinolytic Activity On The Variety Of Tempehs By Rhizopus Oligosporus Fncc 6010.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun