Menariknya, BPA mempengaruhi metabolisme glukosa, onset dan perkembangan beberapa tumor, dan fungsi kekebalan dengan mengikat reseptor yang berbeda, memodulasi faktor transkripsi, dan menginduksi perubahan epigenetic. Sebagian besar hasil ini diperoleh pada manusia, hewan pengerat, dan kultur seluler.
Kekhawatiran publik tentang efek kesehatan yang berpotensi berbahaya dari BPA mengakibatkan larangan banyak produk plastik, terutama yang digunakan untuk bayi dan anak kecil.
Kini, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tindakan BPA dimulai melalui pengikatan pada reseptor hormon yang relatif spesifik, termasuk reseptor hormon seks (ER dan AR) dan reseptor hormon tiroid, sehingga secara langsung mengatur ekspresi gen.
Meskipun demikian, tindakan non-genomik yang cepat dapat dimediasi oleh ER terkait membran dan / atau GPR30, yang pada gilirannya dapat memperoleh jalur transduksi sinyal, akhirnya merekrut faktor transkripsi kunci yang terlibat dalam pertumbuhan dan diferensiasi serta dalam metabolisme energi dan nutrisi.
Yang paling menarik, semua jalur hulu dapat berkontribusi pada modifikasi yang stabil dan dapat diwariskan, dengan mengatur enzim epigenetik, yang juga dapat mempertahankan paparan BPA sebelumnya.
RENTAN BAGI WANITAÂ
Bisphenol A (BPA) adalah salah satu Endocrine Disrupting Chemical (EDC) yang paling umum yang telah digunakan selama bertahun-tahun dalam pembuatan plastik polikarbonat dan resin epoksi. Ada semakin banyak bukti bahwa paparan EDC ini menimbulkan kemungkinan risiko kesehatan.
Ulasan ini berfokus pada efek EDC, khususnya, BPA pada reproduksi wanita dan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), yang merupakan gangguan endokrin paling umum pada wanita usia reproduksi. Siklus menstruasi dan kesuburan wanita sangat sensitif terhadap ketidakseimbangan hormon dan perubahan fungsi endokrin selama masa kritis dan berbagai tahap siklus hidup karena paparan EDC menghasilkan banyak kelainan seperti ketidakteraturan menstruasi, gangguan kesuburan, PCOS, dan Endometriosis antara lain. BPA adalah EDC yang paling banyak dipelajari di seluruh dunia dan sangat terkait dengan kesehatan reproduksi wanita.
BPA menyebabkan efek buruk pada kesehatan manusia termasuk kesehatan reproduksi yang menjadi perhatian global. Paparan EDC pada awal kehidupan dapat menimbulkan penyakit pada kehidupan dewasa dan bahkan mungkin transgenerasi. Ada kebutuhan mendesak untuk meminimalkan efek buruk EDC yang dapat diatasi melalui pengumpulan lebih banyak data untuk memperjelas implikasi klinis EDC.
KESIMPULANÂ
Sebagian besar penduduk dunia masih terpapar BPA secara luas, karena penggunaannya yang besar dalam produksi plastik polikarbonat dan pelepasannya ke dalam makanan dan minuman. Saat ini cukup jelas bahwa BPA merupakan faktor risiko utama untuk penyakit endokrin, kekebalan, dan onkologis.