Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan Simponi di Tengah Malam

9 September 2022   00:21 Diperbarui: 9 September 2022   00:29 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku ingat pesanmu, hidup ibarat gunung. Tujuanmu adalah untuk menemukan jalanmu, bukan untuk mencapai puncak. Katamu dengan suara yang sangat lembut. Aku sadar bahwa puncak itu bukanlah tempat yang harus diistimewakan, proses mencapai nya adalah sebuah prestasi, dan banyak kisah bisa engkau ceritakan Ketika aku berproses mendaki puncak gunung itu.

Dalam proses itu, aku menyadari bahwa disanalah cinta sejati menemukan maknanya, sebab engkau berpesan, Percayalah, jika diriku memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun, mau seberapa sulit lika-liku yang harus dilalui, aku tetap akan bersamamu kelak, suatu saat nanti, alam akan menyatukan diri kita. Cinta sejati mencari kelemahan, lalu dijadikan kelebihan untuk selalu bisa mencintai.

Dalam perjalanan mencapai puncak itu, banyak kisah proses , entah itu metabolisme bertarung dalam medan laga tubuh ini. Ada , pemecahan dan sintesis berbagai zat agar ada energi terbentuk untuk menguatkan otot, menarik oksigen agar mampu memberikan energi pada jalur pernafasan.

Lalu disudut itulah kita diajak bercerita tentang banyak hal, yakni mengusahakan agar memiliki pikiran terbuka, apa lagi seorang teman dengan karakteristik itu, karena mereka akan melayanimu untuk melihat segala masalah dari berbagai sudut pandang, tidak mono sudut pandang.

Pikiran terbuka itu, seperti kata orang inggris, Open-mindedness) adalah penerimaan terhadap berbagai gagasan baru. Pemikiran terbuka berkaitan dengan cara orang menerima pandangan dan pengetahuan orang lain.

Aku selalu menasehati diriku, sambil mengutip dalil ilmuwan, Jason Baehr yang mengatakan bahwa orang yang berpikiran terbuka sebagai orang yang "secara khas bergerak melampaui atau secara sementara mengesampingkan komitmen doksastik untuk memberikan pendengaran yang adil dan tidak memihak dan sebagai "kesediaan untuk mengambil sudut pandang baru dengan serius".

Maka disna aku dapat belajar bahwa Hati nurani adalahbisikan jiwa; hawa nafsu adalah suara raga. Mereka yang paling lamban dalam membuat janji adalah yang paling setia dalam melaksanakannya.

Di sudut panatai itu, engkau menegaskan bahwa bahagiakan dirimu dengan kewaspadaan dan jaga diri baik-baik, lepaskan dirimu dari cara-cara yang salah, ibarat seekor gajah yang melepaskan diri dari lumpur yang menenggelamkannya. Lakukanlah itu.

Lama aku merenung, bersamamu tak pernah bosan, sebab selain wajahmu cantik, engkau menjadi pedamping penuh kebijakan, engkau mengatakan , Pikiran terwujud sebagai kata; Kata itu terwujud sebagai perbuatan; Perbuatan itu berkembang menjadi kebiasaan; Dan kebiasaan mengeras menjadi karakter; Jadi perhatikan pikiran dan jalannya dengan hati-hati, Dan biarlah itu muncul dari cinta. Lahir dari kepedulian terhadap semua makhluk ... Saat bayangan mengikuti tubuh, Seperti yang kita pikirkan, demikianlah kita menjadi.

Demikianlah selalu, Sama seperti harta karun ditemukan dari bumi, demikian pula kebajikan muncul dari perbuatan baik, dan kebijaksanaan muncul dari pikiran yang murni dan damai. Untuk berjalan dengan aman melalui labirin kehidupan manusia, seseorang membutuhkan cahaya kebijaksanaan dan bimbingan kebajikan.

Untuk menjalani kehidupan murni yang tidak memunculkan ego  diri sendiri, seseorang harus tidak  mengangap segala   apapun sebagai miliknya di dalam  kelimpahan. Pelajari ini dari air: percikan keras ke sungai tetapi kedalaman samudra tenang.  Kerjakan keselamatanmu sendiri. Jangan bergantung pada orang lain. Kalahkan kemarahan dengan cinta kasih dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun