Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Ringan: Deskripsi Paten, Telur Asin Asap Sampai Tiga Generasi Perguruan Tinggi

26 Agustus 2022   19:07 Diperbarui: 26 Agustus 2022   22:23 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahap ini ilmu pengetahuan hanya diaplikasikan dan ditransfer kepada peserta didik. Proses pengetahuan belum terjadi focus perannya., sehingga pengetahuan kurang berkembang dan semakin lama pengetahuannya semakin usang serta tidak sesuai dengan perkembangan zaman

Kedua, PT berkembang menjadi generasi kedua, yaitu perguruan tinggi riset (research University). Pada generasi ini perguruan tinggi tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan yang sudah dimiliki, namun juga ada proses pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi., sehingga IPTEKS yang diajarkan terus diperbaharui sesuai dengan tantangan zaman. 

Pada generasi ini pengembangan IPTEKs difokuskan pada pengembangan keilmuan itu sendiri bukan pada implementasi yang memberikan dampak nyata masyarakat atau kegiatan ekonomi . Pada tahap ini publikasi ilmiah menjadi target capaian.

Ketiga, Technopreneur University, pada tahap generasi ini, perguruan tinggi tidak hanya mengajarkan dan mengembangkan IPTEKS tetapi juga berperan aktif mengembangkan IPTEKS sampai menjadi solusi-solusi nyata untuk menjawab permasalahan ekonomi , kemanusiaan dan aktif membawa hasil pengembangan IPTEKS tersebut ke tengah-tengah kegiatan ekonomi masyarakat. 

Pada tahap ini jumlah kekayaan intelektual (KI) yang dimanfaatkan industri masyarakat dan jumlah penciptaan usaha atau kegiatan ekonomi baru berbasis IPTEKS menjadi indikator yang sangat menonjol.

PT di negara maju telah berkembang menjadi Technopreneur University, sehingga PT mampu membiayai riset dengan royalty dari temuan dosen-dosen yang dimiliki, pada tahap menghasilkan royalty inilah, HKI , Paten menjadi sangat penting. Paten menjadi soko guru. Pembangunan ekonomi suatu bangsa.

Oleh karena itu, hak paten dan hak kekayaan intelektual yang dimiliki warga negara, akademisi, pelaku seni dan industriawan di negara tersebut dapat menjadi lokomotif pendapatan negara.

DI Indonesia kita bisa melihat fakta bahwa teknologi yang diberi paten di Indonesia dan dibandingkan dengan luar negeri, paten di dalam negeri (DN) terhitung sejak 1992 hingga 2014 berjumlah 1.209, sementara dalam kurun waktu yang sama, paten di luar negeri (LN) mencapai 34.061. ini berarti paten DN berada pada posisi 3,27 persen dibandingkan paten LN pada posisi 92,23 persen. 

Sedangkan dalam paten sederhana, jumlah yang diberikan di DN dalam kurun waktu 1992-2014 berjumlah 1.038, sementara LN berjumlah 624.Sumber disini.

Kembali ke pelatihan paten yang saya ikuti, sama seperti pelatihan pada umumnya, pelaksanaan ada beberapa tahap yakni acara pembukaan, kemudian diberikan materi tentang paten atau HKI, jenis -jenis HKI, dan dilanjutkan dengan pengisian materi.

Materi pelatihan terbagi dalam teori dan praktek. Pada teori antara lain, Sistem HKI dan system Paten dalam kegiatan penelitian dan pengembangan serta komersialisasi KI, pada paparan ini diisi oleh DJKI, intinya adalah , dilanjutkan dengan metode penulisan dokumen spesifikasi Paten (deskripsi paten) Teori + contoh kasus)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun