Pagi itu masih sepi, namun dia harus bergegas, sebab dia adalah seorang mahasiswa baru perguruan tinggi. Di dadanya ada harapan, mengisi kehidupan yang lebih baik, menempa ilmu dan bertapa agar keluar bak kupu -kupu, melepaskan kepompongnya.Â
Untuk menghirup udara bebas dengan citra diri dan kemampuan untuk melanglang buana. Pada titik itu, ada pesan Jangan menghindari tantangan, tetapi lompatlah ke dalamnya dan taklukkanlah. begitulah yang tergurat dalam semua asa yang hadir.
Lalu, dia duduk seksama, sebab dunia itu baru dihadapinya, masih samar, padahal di benaknya ada guratan hitam dan putih seperti saput poleng dan piano", Life is like a piano, white and black. If God play it, all will be a beautiful melody.( Hidup seperti sebuah piano, berwarna putih dan hitam. Jika Tuhan memainkannya, maka akan menjadi melodi indah), seakan baru merasapinya dalam waktu pendek.
Tak bisa dipungkiri,memang, dalam pendidikan berjenjang, pengalaman menjadi penting, pengalaman memberikan tauladan pada yunior adalah sebuah strategi pembelajaran. Senior belajar menjadi pemimpin, mengelola acara, dan mentoring pada generasi yuniornya untuk bisa menatap dunia baru dengan pikiran bebas, sebesar menatap matahari tanpa awan.
Satu kuncinya, adalah " No prefect, mengapa dan mengapa? sebab, No one has the ability to do something perfect. But each person is given a lot of opportunity to do something right. (Tidak seorangpun memiliki  kemampuan untuk berbuat  sesuatu yang sempurna. Tapi setiap orang diberi banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu yang benar). Sebab, di dunia akademis. Â
Ada satu hal yang tetap lebih penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan melebihi metode-metode cemerlang, yakni kemauan keras untuk menemukan kebenaran, apa pun itu.
Saya menatapnya dengan tajam, para seniornya sudah mulai beraksi untuk memberikan pemahaman baru, mahasiswa adalah man of analysis' yang selalu mengulik akal, membuat cara baru dari ide-ide baru.Â
Pergulatannya dibuat bahwa kelak "pemimpin sedang dicetak di ruang itu" kepemimpinan membutuhkan dan bukan menuntut" Dan, jelas diindokrinasi bahwa laki perempuan hebat di di dunia ini sejatinya adalah mereka adalah pemberi, dan bukan perebut.
Mereka diajak bergulat dalam ide, dan olah pikir, intinya memotivasi mereka yang baru menampakkan dirinya di bangku kuliah, dan mendapat predikat "mahasiswa"
Para dosen dan senior, berceramah dan banyak mengeluarkan kata-kata, intinya satu agar mahasiswa termotivasi, : Orang kreatif termotivasi oleh keinginan untuk berprestasi, bukan keinginan untuk mengalahkan yang lainnya.
Kemudian dia sadar, dia masuk jalur mandiri, dengan sumbangan Pendidikan lumayan untuk diri yang miskin, akrena KPI tidak dapat karena di kampungnya 'dia dalam katagori kurang mampu" , sudah dianggap meningkat dari katagori tidak mampu, namun dalam amanat sang senior dia menjadi mengerti bahwa,"Uang hanyalah instrument,  Ini akan membawa Anda  kemanapun Anda inginkan, namun  itu tidak akan menggantikan Anda sebagai pengemudinya.
Di dimensi itu dia semakin sadar bahwa, Untuk mencapai, Anda membutuhkan pemikiran. Anda harus paham  apa yang Anda  perbuat  dan itulah kekuatan  riil anda..Â
Semakin tertanam dalam benaknya, yang semakin menjadikan dirinya bertambah terbuka, menjadi mahasiswa, itu adalah bersiap berpikir bebas dan menjadi dewasa.
Seniornya dan dosennya, selalu memompanya untuk 'memaksimalkan kemampuan berpikirnya, sebab Kekayaan adalah hasil dari kemampuan berpikir manusia. Orang jujur adalah orang yang tahu bahwa dia tidak dapat mengkonsumsi lebih banyak daripada yang dia hasilkan. Namun kehidupan berisi cinta, akan berkata berbeda dia tumbuh dengan semangat pengabdian
Cinta menunjukkan  ekspresi, disana berpendar harga diri , serta  tanggapan  terhadap  butir-butir nilai seseorang dalam diri orang lain. Seseorang memperoleh kesenangan  yang sangat pribadi dan  hanya dari eksistensinya  terhadap  orang yang dicintainya. Sekali lagi  Itu adalah kebahagiaan  individu  dan ego seseorang yang dicari, dan didapatkan  dari  ekspresi cinta.Â
Namun apapun itu , Aktivitas harus dipersembahkan kepada Tuhan, gudang Kebaikan Tertinggi. Kemudian, itu akan memberikan kesehatan bagi tubuh dan pikiran. Â Moga bermanfaat****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H