Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Ngaben yang Unik, Yuk Kita Simak!

27 Juli 2022   08:02 Diperbarui: 27 Juli 2022   11:39 2356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dibingkai itu, dapat dikatakan bahwa Kegembiraan adalah salah satu emosi asas dan terpenting bagi manusia, juga merupakan salah satu yang paling bermanfaat dan menyelerakan. Ini adalah sensasi yang dikaitkan dengan adanya serangkaian pengaktifan dan kesan fisiologi (di antaranya peningkatan kadar jantung dan pernafasan dan rembesan hormon dan endorfin), Arak-arakan ini semacam terapi psikologis yang berdampak positif bagi kaum muda.

Kondisi ini memang berbeda dengan daerah lain yang biasa berjalan mulus, di desa saya di berjingkrak-jingkrak dengan gamelan seperti berangkat perang, sampai di kuburan, Kembali dengan tenang, dan dilanjutkan dengan upacara selanjutnya.

Keenam, penyampaian aspirasi, kegiatan ini memang menyedot perhatian banyak kalangan, Maka kegiatan ini edia untuk  mendekatkan rakyat  dengan para pejabat setempat. Upacara ini juga banyak dikunjungi oleh para pejabat seperti Bupati Klungkung, Camat dawan dan berbagai perwakilan Fraksi di DPRD kabupaten Klungkung. Masyarakat yang di desa dan guyb bertemu dengan mereka, dan mendengarkan aspirasi mereka. Aspirasi itu tulus disampaikan sehingga mereka merasa dekat. Walaupun tidak sedikit yang mengatakan bahwa menjelang 2024, mereka dating untuk meminta dukungannya. Walaupun demikian saya melihat bahwa kami sang rakyat  sudah pintar untuk memilih pemimpin mereka.

Memang ngaben ini di keluarga saya memang sejak terakhir tahun 2010 belum pernah dilakukan baru kali ini dilakukan kembali. Setelah ngaben ada upacara lagi yang kedua yang disebut "ngerorasin (past 12 hari setelah ngaben dilakukan), setelah itu dilakukan upacara nuntun, menempatkan leluhur di merajan keluarga masing-masing. Mogi rahayu *****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun