Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Polimerisasi Vibrasi Cinta

1 Juni 2022   06:31 Diperbarui: 1 Juni 2022   07:10 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi yang indah dan semburat cahaya mentari pagi membangunkan diriku yang lagi  terjeda dalam  rindu. Kenangan  demi kenangan bertumpu  menkonstruksi  banyak harapan dan narasi kehidupan yang terus hadir berjenjang. Kenangan menyeruak bagai desira angin pagi menembus bilik kayu yang mulai menua. Semua hadir  bersama sinar Mentari pagi yang mengkhabarkan akan jiwamu yang cantik mempesona jiwa dan ragaku, tak pernah pupus dari hangatnya benak yang selalu memiliki asrat bersatu padu untuk menjawab dan mengisi hati yang  merindu, bagai air yang terus memburu samudera luas.  Terbayang saat bertemu di pesisir pantai selatan, di bawah pohon pandan yang rindang di atas hamparan pasir putih yang menawan.

Di tempat yang indah itu, menjadi saksi betapa cinta tak pernah pudar,  ada semacam senyawa cinta yang terus memopa hati dan ingatan untuk dapat hadir menggapai sebuah sketsa hidup masa depan yang selalu  dirimu impikan, engkau berbisik pelan" Aku tergugah  dalam hasrat cinta, aku jatuh cinta padamu  karena  seakan alam semesta mendukungku. Begitulah aku yakini dengan sangat dalam pada kisi-kisi  hatiku ini, lalu bagaikan awan berarak di timur itu, bersua " Bahwa lewat bahasa cinta  yang mempesona jiwaku, keyakinan seakan membalut jiwaku,  kita dapat selalu ada dan bertahan terhadap derita  kekurangan mujuran, kemiskinan, serta  pahitnya  hidup, kesedihan, dan duka karena  perpisahan itu. Perpisahan memang selalu menjadi sahabat pertemuan, bagaikan sepucuk daun dengan batang, ada waktu untuk tumbuh dan tumbuh lalu menguning dan berpisah menuju tanah.

Berkaca dari gelombang laut menyentuh bibir pantai,  membuat pasir-pasir putih penari  kian kemari, elok dan menambah indahnya alam pantai , seperti semburat senyummu menyertai angin yang terus berhebus menerpa  rambut ikal yang tak terlupakan berjurai memnghiasi wajahmu" Engkau selalu berkata bahwa, Hidup  seseorang menjadi teramat gelap  dan gersang  jika tanpa hasrat dan keinginan. yang menjadi harapannya.  Dan semua hasrat serta keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta dan kasih sayang.

 

Walaupun kini engkau jarang bersua, vibrasi jiwamu penuh kedekatan,  seakan jarak ternisbikan oleh getaran hati itu sebabnya bibir ini selalu berbisik engkau segalanya bagiku, kecantikn jiwa ragamu membuat asa damai selalu. Sintesis harapan dan kerinduan menjadi produk reaksi sang jiwa. Walaupun hari ini tanpa kabar namun getaran jiwamu mendekat dengan ku, engkau memang memberikan sebuah inspirasi padaku,  teringat malam itu di suatu tempat yang indah, aku merapatkan tubuhku padamu, engkau tersenyum bahagia ,  dunia menjadi tempat yang sangat indah bagi mereka yang merajut cinta,  engkau memberikan sebuah harapan  hidup tak harus berhenti disini, apapun alasannya , matahari akan terbit esok hari.

Bahwa dunia menjadi sangat menarik dan indah selalu, kerja tidak selalu mendatangkan hasil saat ini, dia akan menjadi titik yang terus tersambung untuk mengantarkan kesusksesan baru.  Engkau berkata dalam  suara yang paling indah, "Jika air mata kita tidak menuntun kita untuk bertindak maka kita telah kehilangan alasan kemanusiaan kita, yaitu kasih sayang.  Welas asih manusia mengikat kita yang satu dengan yang lain - bukan dengan rasa kasihan atau merendahkan tetapi sebagai manusia yang telah belajar bagaimana mengubah penderitaan kita bersama menjadi harapan untuk masa depan.

Bibir ini berucap walau  tertelan suara  deru gelombang pantai, Kasihku....Senyummu yang indah dan hawa badanmu yang ranum kerap memberikan sebuah asa sehingga ruang kesadaranku  melayang, seperti  jilatan demi jilatan  api, membuat cinta terasa  berkumandang dalam ruang  yang bervibrasi, bergerak menuju dialog yang terus mengukir langit ... Polimerisasi dahaga rindu, membuat elemen-elemen kehidupan  bersiap untuk dirangkai menjadi sekumpulan unit , disana Bahasa cinta terkatalisis untuk segera mencapai titik kesimbangan jiwa

Lalu endapa kebaikan pun terjadi , dibarengi dengan awan berarak  seakan tersenyum memperindah wajah  membuat jiwaku  semakin kuat berkata dalam remangnya pagi engkau memberikan sebuah  harapan manis tentang cinta yang putih dan membara  kini, kini konsentrasi  benakku pada  buah itu masak menjadi sumber kehidupan dahaga cinta. Selain itu tetes air embun mulai nampak  dalam hutan yang  terus menipis , semua itu selalu membuat jiwa-jiwa ini terberkati dalam dahaga, yang menggelorakan sebuah harapan , kapan lagi kita bertemu sayang.....?

Sayang..... engkau adalah bagian salah satu elemen manusia yang unik, dan cerdas, pendapat ini memang benar dan dirimu sangat menghargai waktu, sebab pendapat ini menunjukkan sebuah kejujuran makna, dan manusia adalah makhluk yang tertinggi dari sisi kecerdasannya untuk membangun kebudayaannya, seakan mewujud dalam dirimu, engkau menjadi bagian inspairasiku, memetabolisme untuk menggapai energi aktivitas cinta dalam  dalam system ruang dan waktu berjuluk pelayanan dan pengabdian. Itu sebabnya pendaran jiwamu memberikan asa cinta ibarat mata air abadi, yang selalu mengalirkan kesegaran bagi jiwa-jiwa dahaga. Bagaikan anggur nikmat, yang manis di bibir menghangatkan badan, tetapi tidak jarang juga memabukkan dan membuat melayang,

Sayang.... katamu selalu memotivasiku, Semakin baik engkau menata diri, semakin banyak yang akan engkau kemas ke dalam hidup. Sebagian masa depan seseorang tergantung dengan siapa dia bergaul. Kedekatan adalah sebuah nalar. Di Koridor itu benar adanya bahwa, membuang waktumu untuk melakukan hal yang tidak berguna dapat menghancurkan masa depanmu. Sayang berikanlah sebuah khabar indah pagi ini, aku sangat menunggumu sayang, kerinduan lama belum terobati selalu sayang.

Sayangku, sebuah impian hanyalah sebuah impian. Sebuah tujuan adalah sebuah impian yang disertai rencana dan deadline.Manusia di antara keinginan dan capaian nya itu ada sebuah garis pembatas yang jelas, manusia secara sadar melangkahlah menuju rumah tua keseimbangan jiwa raga. Oleh karena itu, Manusia menjadi matang/bijaksana bukan semata karena pengalaman hidupnya, melainkan berdasarkan sikap dan kapasitasnya terhadap pengalaman tersebut. Engkau memiliki sebuah kesan dan pesan bahwa hidup ini memang unik dan penuh makna, sayang

Sayang pesanmu selalu membuat jiwaku tumbuh, Oleh sebab itu, hal-hal besar tidak dicapai secara tiba-tiba, melainkan melalui perpaduan dari serentetan hal-hal kecil yang dilakukan dengan baik dan sempurna. Ketidak sempurnaan hadir untuk ikut menuju sebuah dimensi yang nyata. Seperti rasa lelah, resah, gelisah adalah masukan kalau seseorang bertumbuh terlalu jauh dari rumah tuanya jiwa bernama keseimbangan itu. Lalu apa yang harus dilakukan? Cepatlah melangkah menuju keseimbangan, karena seseorang tidak dapat memperoleh pikiran yang damai kecuali dirinya dapat berhubungan dengan Sumber kedamaian yang ada di dalam dirinya. Damai yang kita miliki dalam diri kita, dan jika kita mencarinya di luar, kita tidak akan pernah menemukannya. Ikatan-ikatan bervalensi membuat kehidupan seimbang, semuanya menuju pada awan-awan dari gas -gas mulia.

Sayang...  aku menghilang akan nasehatmu yang dalam, Jika keramaian terasa demikian membakar, jumpai kesendirian yang penuh penerimaan agar jiwa bisa mekar. Bila para sahabat merasa jiwanya kering karena terlalu mementingkan diri sendiri, temukan makhluk ciptaan Tuhan di sekitar Anda untuk disayangi. anpa memaafkan, jiwa mana pun tidak akan mengalami pertumbuhan.

Langkah praktisnya, jika kedua belah pihak masih terbakar, cukup memaafkan di alam doa. Jika Anda tidak terbakar, orang lain terbakar, bagikan senyuman. Jika keduanya tidak terbakar, belajar memaafkan melalui tindakan. Setidaknya, jangan pernah menjelekkan orang yang pernah melukai. Musim panas tidak mengurangi jumlah air di alam. Musim hujan tidak menambahkan jumlah air di alam". Demikian juga dengan bunga indah dan sampah, cacian dan pujian, duka cita serta suka cita, keduanya tidak mengurangkan apa-apa, tidak menambahkan apa-apa. Siapa saja yang bisa mengerti ini melalui pencapaian, bukan melalui bacaan, bukan melalui perdebatan, di sana ia mengerti. Yang Maha Kuasa menempatkan kita di mana saja, dan hal itu pasti merupakan yang terbaik, yang mana kita harus puas atas penempatanNya.

Sayang dalam desau angin selatan yang sejuk, mengkhabarkan engkau selalu bahagia dan semoga damai, senyummu selalu memikat hatiku, aku terbakar cinta ,  aku menjadi abu atau apa tak tahulah, yang aku ingat adalah kata-kata Antoine Lavoisier, badanku  adalah  tersusun atas materi,  materi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan dalam reaksi kimia, termasuk dalam rekasi kimia cinta hanya dia berubah menjadi bentuk lainnya. Sesungguhnya materi itu kekal adanya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun